Modal Ventura AS masih rajin suntik modal



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat (AS) diharapkan kembali mencetak investasi lebih dari US$ 100 miliar ke start up di tahun ini. Bila terwujud, maka tahun 2019 bakal menjadi tahun kedua berturut-turut, pasca rekor investasi yang jumbo di tahun 2018 lalu.

Melansir artikel Reuters, Rabu (9/10) selama tiga kuartal tahun ini, perusahan modal ventura AS telah menyuntikkan modal sebanyak US$ 96,7 miliar dalam 7.862 kesepakatan pendanaan, menurut laporan oleh Venture Capital Database PitchBook Data Inc and National Venture Capital Association.  Catatan saja, pada tahun 2018 lalu, tercatat total investasi oleh asosiasi tersebut mencetak rekor US$ 137,6 miliar.

Investasi yang tinggi datang ketika investor dan perusahaan start up di Silicon Valley bersiap menghadapi kemungkinan koreksi setelah beberapa tahun merasakan kenaikan tajam dari segi valuasi. Hal ini terjadi pada beberapa perusahaan yang disebut Startup Unicorn dengan nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar.


Baca Juga: East Ventures klaim portofolionya berkontribusi 50% terhadap industri e-commerce RI

Ketakutan akan kemunduran industri ini diperkuat oleh jatuhnya penawaran umum perdana (initial public offering) beberapa perusahaan raksasa teknologi seperti Uber dan Lyft. Serta jatuhnya valuasi dari WeWork Companies Inc ketika mencoba untuk melantai di bursa.

Sejauh ini, menurut sumber Reuters, masih banyak modal yang bakal mengalir, meski jumlah kesepakatan lebih sedikit, nilainya dilansir masih cukup tinggi.

Data PitchBook terbaru misalnya menunjukkan jumlah penawaran senilai lebih dari US$ 100 juta ditetapkan untuk jumlah rekor tahun ini, sementara itu jumlah transaksi pada tahap awal di kuartal III menyentuh level terendah sejak kuartal I-2013.

Craig Sherman, seorang mitra di Firma Hukum Wilson Sonsini Goodrich and Rosati mengatakan Ia masih melihat beberapa kesepakatan besar yang akan datang. "Ketika pasar benar-benar buruk dan ada koreksi, kesepakatan biasanya akan sering batal," ujar Sherman. 

Namun, pihaknya menegaskan sejauh ini tanda-tanda koreksi pasar belum nampak.

Baca Juga: Modal ventura masih melirik investasi di sektor perdagangan dan restoran

Bahkan, pekan lalu perusahaan berbagi skuter yakni Bird mengatakan telah berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$ 275 juta dengan valuasi menembus US$ 2,5 miliar sebelum investasi. Kabar baiknya, hal ini muncul meskipun ada keraguan bahwa perusahaan sepeda dan skuter bisa menghasilkan cuan.

CEO Bird, Travis Vander Zander dalam konferensi teknologi pekan lalu menyatakan bahwa perusahaannya mengubah fokusnya untuk menekan keuntungan.  "Komunitas investasi teknologi berubah dan bereaksi dengan cepat ke pasar publik," katanya. 

Ia juga mengatakan bila seluruh perusahaan teknologi membakar ratusan juta untuk mendorong ekspansi di tengah ekonomi yang sulit, tentunya akan berat untuk mendapatkan tambahan dana.

Editor: Herlina Kartika Dewi