Modal Ventura gencar suntik modal bisnis startup



JAKARTA. Perusahaan modal ventura (PMV) kian giat melakukan penyertaan modal ke perusahaan rintisan (startup). Sejumlah modal ventura yakin penyertaan modal bakal melebih target. Convergence Ventures, semisal, mengincar penyertaan modal ke 10 startup di tahun ini.

Hingga Juni 2016, Donald Wihardja, Partner Convergence Ventures mengatakan, sudah terdapat lima startup yang mendapatkan modal dari Convergence Ventures.

Artinya tersisa lima stratup yang akan dibiayai sampai akhir tahun. Pembiayaan yang diberikan ke startup itu masing-masing berkisar US$ 100.000 hingga US$ 500.000. Namun secara rata-rata, pembiayaan per startup senilai US$ 300.000.


Meski gencar membiayai startup, Donald bilang, pihaknya tetap melakukan seleksi ketat pemilihan stratup. Sektor bisnis startup yang berkembang menjadi pilihan. "Lima perusahaan yang akan kami biayai dalam waktu dekat masih berupa e-commerce," kata dia, pekan lalu.

Sementara, Jefri Rudyanto Sirait, Presiden Direktur PT Astra Mitra Ventura yakin realisasi pendanaan startup tahun ini dapat mencapai 175% dari target. Cuma, perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Astra ini enggan menyebutkan berapa nominal pendanaan yang telah dikucurkan.

Jefri hanya mengatakan, realisasi sepanjang semester I 2016 sama dengan tahun lalu. "Kami memiliki 100 pipeline startup untuk dibiayai. Namun hingga akhir tahun, 20 startup yang akan kami biayai," terang Jefri.

Sebesar 60% pembiayaan Astra Mitra Ventura mengalir ke sektor manufaktur. Hal ini sesuai bisnis inti Grup Astra. Adapun 40% pembiayaan lain mengalir ke sektor non manufaktur meliputi sektor agro, sawit, koperasi,  infrastruktur, properti hingga bengkel. Besaran suntikan dana yang diberikan Astra Ventura ke masing-masing start up antara Rp 300 juta hingga Rp 30 miliar.

Selain penyertaan modal, Astra Ventura juga memberikan pendampingan startup untuk tumbuh. Hal ini untuk menjaga loyalitas startup.  

Selain menggenjot pendanaan bagi startup, modal ventura juga berharap dapat menampung dana repatriasi tax amnesty. Menurut Jefri, kebutuhan pendanaan untuk startup sekitar Rp 10 triliun per tahun. Andai dana repatriasi dapat dikelola perusahaan modal ventura maka efeknya sangat positif bagi pembiayaan usaha produktif.

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dumoly F. Pardede menegaskan bahwa dana repatriasi tax amnesty dapat dibenamkan pada perusahaan modal ventura. "Sangat bisa, baik langsung ke modal ventura atau ke dana ventura. Peraturan Menteri Keuangannya sudah clear. Jadi langsung saja," jelas Dumoly.

OJK mencatat hingga Mei 2016, jumlah perusahaan modal ventura yang beroperasi mencapai 61 perusahaan. Total asetnya mencapai Rp 10,26 triliun atau tumbuh 15% secara year on year.

Laba hingga Mei 2016 sebesar Rp 81 miliar atau tumbuh 224%. Meskipun laba tumbuh tinggi, namun non performing finance (NPF) PMV mencapai juga tinggi yakni 14,79%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini