KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis startup yang belakangan ramai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK), ternyata tidak menyurutkan nyali investor untuk terus memberikan injeksi modal ke usaha rintisan. Penyebabnya, tak lain, karena pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung saat ini. Menurut kacamata Michael Soerijadji,
Founder dan
Managing Partner AC Ventures, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejauh ini masih positif.
Misalnya, di kuartal I-2022, tercatat 5,01% secara tahunan. Sementara pertumbuhan konsumsi di periode tersebut pun tumbuh 4,3% secara tahunan. Apalagi, sejumlah prediksi menyebut laju ekonomi Indonesia di kuartal II masih positif. Kondisi tersebut membuat AC Ventures tetap memberikan suntikan modal ke startup di tanah air. Sepanjang tahun ini saja, menurut Michael, AC Ventures sudah memberikan pendanaan ke hingga 10 startup. Sebut saja, Astro, Atma, dan Pina. Dalam waktu dekat, modal ventura ini juga bakal mengumumkan suntikan ke beberapa startup lagi di Indonesia. Sayang, Michael tidak mengungkap identitas dari startup lokal tersebut.
Baca Juga: Astro Kembali Mendapat Pendanaan Seri A Untuk Perluas Pasar Adapun tahun lalu, AC Ventures memberikan pendanaan kepada 15 startup di Indonesia. "Nilai investasinya hampir Rp 2 triliun dengan
gross internal rate of return (IRR) yang mendekati 100%," ungkapnya kepada KONTAN, Jumat (15/7). Bidang startup yang kerap mendapat suntikan modal dari AC Ventures adalah sektor
e-commerce,
financial technology (fintech), layanan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta
consumer tech. Meski begitu, AC Ventures tidak menutup pintu bagi sektor-sektor yang punya peluang seiring perkembangan bisnis digital di dalam dan luar negeri. Pengamat waralaba Erwin Halim menyebutkan, startup yang berkecimpung di bidang properti seperti sewa kos juga pantas dilirik modal ventura. Pemulihan ekonomi membuat bisnis properti menjadi menggeliat lagi termasuk usaha indekos. Dan, layanan digital sewa kos masih tetap eksis. Hanya, pengamat startup Heru Sutadi mengingatkan, para pengelola usaha rintisan untuk mulai membenahi usahanya di tengah pemulihan ekonomi supaya tidak terpuruk. Pasalnya, para investor kini sudah mulai menagih investasi yang mereka tanamkan, dengan harapan ada pendapatan dan profit dari startup. Michael mengungkapkan, pihaknya juga telah memberikan arahan kepada para pendiri startup yang berada di bawah payung AC Ventures untuk meningkatkan efisiensi dan menyiapkan
runway minimal 18 hingga 24 bulan.
Arahannya adalah untuk tetap fokus pada model bisnis inti yang para startup jalankan. Kemudian yang tidak kalah penting, Michael menambahkan, startup harus bisa mengurangi pengeluaran. Misalnya, mesti mulai efisien dalam mengeluarkan dana untuk program pemasaran serta bijaksana dalam ekspansi organisasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon