Modal Ventura Milik BCA Catat Secara Global Pembiayaan Startup Menurun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk melalui entitas anaknya PT Central Capital Ventura (CCV) yang fokus bergerak pada modal ventura  mencatat adanya penurunan secara global pada pembiayaan startup hingga di bawah 30%.

Direktur CCV Adi Prasetyo mencatat terhitung dalam tiga tahun terakhir pembiayaan untuk startup masih di atas 30%. Meski begitu saat ini jika dilihat secara global semakin menurun bahkan mencapai di bawah 30%. Menurutnya hal tersebut dikarenakan saat ini startup seperti di sektor financial technology sudah lebih matang, sehingga potensi tumbuhnya sangat kecil. 

Selain itu ia juga mengungkapkan investor yang akan berinvestasi ke perusahaan startup berharap dapat meraup keuntungan dalam waktu singkat dari valuasi bisnis tersebut. 


"Maka harapannya agar fintech atau perusahaan startup yang masih ingin mendapat pendanaan lebih banyak berinovasi, dan bisa lebih berkembang," jelasnya dalam Diskusi Mini Studio BCA, di ICE BSD City, Jumat (1/3).

Baca Juga: Pembiayaan Modal Ventura Tertekan Bunga Tinggi

Adi menambahkan dalam enam tahun terakhir melihat tantangan yang cukup serius dalam pendanaan dan pertumbuhan perusahaan startup. Ia mencatat ada penurunan dari segi penanaman modal yang diperkirakan sudah mencapai titik terendah sepanjang enam tahun belakangan. 

"Dalam hal pendanaan, ini mungkin fase terendah di enam tahun terakhir dari venture capital secara global," kata Adi.

Selain itu menurut Adi  sepanjang tahun 2023 jika melihat dari segi valuasi startup masih banyak yang mengalami penurunan.Adi berharap di tahun 2024 in  pembiayaan modal ventura untuk startup dapat kembali tumbuh. 

"Tahun ini harapannya dari venture capital kita akan tumbuh, tapi tetap akan berhati-hati dalam enam bulan pertama tahun ini untuk melihat peluang investasi," ucapnya.

Baca Juga: Pembiayaan Sektor UMKM Naik Dua Digit

Meski begitu, Adi berpendapat fintech saat ini masih memiliki potensi yang dapat digali lebih dalam untuk tumbuh lebih pesat. Salah satunya dengan mengembangkan fintech customer atau fintech dengan pengguna individu dan pengembangan untuk wealth management. 

"Kami melihat potensinya sebenarnya masih besar, masih harus digali lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi