KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (
TLKM) yang berbentuk modal ventura, PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) telah menggelontorkan investasi sebesar US$ 160 juta sejak berdiri pada 2016. Direktur MDI Ventures G.N. Sandhy Widyasthana mengatakan, investasi tersebut berasal dari Telkom Group sebesar US$ 100 juta, Telkomsel US$ 40 juta, dan pihak eksternal US$ 20 juta. Investasi ini ditanamkan pada 34 perusahaan rintisan berbasis teknologi (
startup) di lebih dari sepuluh negara. Secara kawasan,
startup ini paling banyak berasal dari Indonesia, disusul Asia Tenggara, Asia Pasifik, dan Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang
e-commerce enabler, financial services, advertising, digital lifestyle, IoT, big data, dan
emerging technology. Beberapa di antaranya adalah Sonar, Kofera, Kredivo, Acommerce, Geniee, Whispir, dan Lotus Flare. Bahkan, dua
startup binaan MDI Ventures sudah ada yang masuk bursa efek, yaitu Geenie di Jepang dan Whispir di Australia.
Baca Juga: Penuhi kebutuhan barang dan jasa, Blanja.com kerjasama dengan Koperasi Astra Sandhy mengatakan, perusahaan yang bisa mendapat injeksi dana dan pembinaan dari MDI Ventures adalah perusahaan
startup yang berada pada
growth stage area (pre Series A) ke atas dan tidak berada pada tahapan
seed. "Perusahaan tersebut juga harus mempunyai potensi pertumbuhan bisnis yang tinggi serta mempunyai nilai sinergi strategis dengan produk dan layanan dari Telkom Group dan anak-anak perusahaannya," kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (29/9). Contohnya adalah kolaborasi antara Kata.ai dengan Infomedia. Infomedia selama ini adalah anak perusahaan Telkom yang menyediakan layanan
call center. "Dengan adanya layanan Kata.ai, layanan
call center yang disediakan bertambah kemampuannya. Tidak hanya
phone in handle oleh
call center, tetapi juga punya kemampuan untuk
chat in yang di-
handle oleh
chatbot artificial intelligent yang disediakan oleh Kata.ai," ungkap Sandhy. Di samping itu, dalam berinvestasi di Amerika Serikat atau negara di luar Indonesia, MDI Ventures akan berfokus terhadap perusahaan yang mempunyai tingkat teknologi masa depan yang tinggi seperti Space, IoT, dan teknologi terkini lainnya. Dengan begitu, teknologi baru ini dapat dibawa ke Indonesia dan dapat diimplementasikan serta bersinergi dengan produk-produk yang akan ditawarkan oleh Telkom Group.
Baca Juga: Permintaan pasar tinggi, IndiHome rilis paket internet premium Untuk mengembangkan sayap bisnisnya, MDI Ventures juga mendirikan anak usaha yang telah memiliki lisensi manajemen investasi modal ventura (VCFMC) di Singapura. Tujuannya adalah untuk memudahkan pihak luar dalam berinvestasi melalui fund MDI. Pasalnya, para investor umumnya lebih familiar dengan peraturan berinvestasi di Singapura. "Salah satu
milestone dari modal ventura adalah kemampuan mereka untuk melakukan penggalangan dan mengelola dana dari pihak ketiga," kata dia. Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan, Telkom sedang bertransformasi dari operator telekomunikasi menjadi perusahaan digital melalui berbagai diversifikasi bisnis yang dijalankan oleh anak-anak perusahaan. MDI Ventures adalah salah satu anak perusahaan Telkom yang membantu transformasi bisnis Telkom dengan membawa kapabilitas digital melalui investasi di berbagai
startup. Menurut dia, start-up digital yang telah diinvestasi oleh MDI dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menyediakan produk dan layanan digital terbaru kepada pelanggan Telkom Group. "Tidak menutup kemungkinan Telkom dapat mengakuisisi
startup digital yang telah di-
invest oleh MDI bila dilihat nilainya sangat tinggi bagi perusahaan," kata dia.
Baca Juga: Mengintip portofolio investasi Jeff Bezos, orang terkaya dunia MDI berkontribusi kepada pendapatan Telkom melalui dua pendekatan. Pertama, melalui peningkatan valuasi dari
startup yang telah diinvestasi oleh MDI. Kedua, melalui nilai bisnis baru dan efisiensi biaya yang muncul karena adanya sinergi produk dari Telkom Group dengan start-up yang telah diinvestasi oleh MDI. Sebagai gambaran, menurut Sandhy, kepemilikan modal ventura pada start-up biasanya di bawah 20%. Pertumbuhan dari nilai kepemilikan pada 34 start-up tersebut dapat diakui sebagai pendapatan bersih atau pendapatan lain-lain Telkom Group. Tapi, dia tidak mau merinci nilai kontribusi MDI Ventures tersebut. Dalam lima tahun ke depan, seluruh
startup ini diharapkan bisa memberikan kontribusi cukup besar terhadap peningkatan pendapatan Telkom Group, baik dari sisi pertumbuhan valuasi dan sinergi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati