KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura bakal semakin semarak mendanai start up di 2021 bila dibandingkan 2020. Walaupun, pada tahun lalu bisnis modal ventura masih mampu mencatatkan kinerja positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri modal ventura berhasil menyalurkan pembiayaan dan investasi ke start up senilai Rp 13,44 triliun sepanjang 2020. Nilai itu tumbuh 5,69% year on year (yoy) dibandingkan 2019 sebanyak Rp 12,72 triliun. Kinerja itu, disalurkan oleh 61 modal ventura yang tercatat di OJK. Jumlah pelaku modal ventura itu bertambah dibandingkan 2019 sebanyak 60 entitas. Perusahaan modal ventura milik PT Telkom (Persero) Tbk, MID Ventures misalnya akan semakin agresif mengucurkan dana bagi start up yang memiliki prospek bagus.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia resmi beroperasi besok, begini prospek bank syariah ke depan “Kami lebih agresif lagi mengingat ada beberapa fund yang sudah berhasil kamu mulai deploy seperti Centauri, Arise, dan TMI, serta dana US$500 juta terbaru dari Telkom dan BUMN,” ujar VP of Investments MDI Ventures Aldi Adrian Hartanto kepada Kontan.co.id pada Jumat (29/1). Dana itu akan digunakan untuk memperbesar portofolio MDI hingga 2024. Adapun untuk tahun ini, MID menyiapkan dana lebih dari US $150 juta untuk digelontorkan bagi start up. Baik untuk pendanaan baru, maupun pendanaan lanjutan terhadap start up terdahulu. “Kami saat ini mencari R.A.B.B.I.T (Real Actual Business Building Interesting Tech). Dimana kriterianya startup yg memiliki high growth, high margin, high liquidity, low fixed cost, and low people centric,” papar Aldi.