KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal ventura untuk perusahaan rintisan (start up) dalam negeri berpeluang naik tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah suntikan modal jumbo ke salah satu unicorn lokal, Go-Jek pada awal tahun ini, yang diperkirakan mencapai sekitar US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 16,56 triliun. Aksi tersebut berpeluang mendorong pemodal lain untuk menyuntikkan dana segar ke perusahaan start up dalam negeri. Namun memang, bila melihat dari sisi jumlah pendanaan di kuartal I-2018, nilai masih lebih kecil ketimbang periode sebelumnya tahun lalu (baca harian KONTAN halaman 17, edisi Selasa 24 April 2018). Menurut Donald Wihardja, Wakil Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Start Up Indonesia (Amvesindo), sejauh ini pihaknya masih belum mempunyai data soal jumlah start up yang menerima pendanaan serta jumlah pendanaan yang terjadi selama periode itu.
Modal ventura untuk start up bisa lebih membanjir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal ventura untuk perusahaan rintisan (start up) dalam negeri berpeluang naik tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah suntikan modal jumbo ke salah satu unicorn lokal, Go-Jek pada awal tahun ini, yang diperkirakan mencapai sekitar US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 16,56 triliun. Aksi tersebut berpeluang mendorong pemodal lain untuk menyuntikkan dana segar ke perusahaan start up dalam negeri. Namun memang, bila melihat dari sisi jumlah pendanaan di kuartal I-2018, nilai masih lebih kecil ketimbang periode sebelumnya tahun lalu (baca harian KONTAN halaman 17, edisi Selasa 24 April 2018). Menurut Donald Wihardja, Wakil Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Start Up Indonesia (Amvesindo), sejauh ini pihaknya masih belum mempunyai data soal jumlah start up yang menerima pendanaan serta jumlah pendanaan yang terjadi selama periode itu.