KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku mencatat kaum laki-laki menjadi penyumbang terbesar tingkat kredit macet 90 hari atau TWP90 per April 2024.

Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto menyebut, proporsi kredit macet 90 hari sekitar 75% didominasi oleh laki- laki. 

"Menurut kami, hal itu tidak bisa digeneralisir karena faktor gender, melainkan memang ada tantangan dalam bisnis mereka yang menyebabkan keterlambatan dalam pengembalian dana," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (1/6).

Baca Juga: Daftar 101 Pinjol Resmi Terbaru Per Mei 2024

Arthur menyampaikan hal itu juga sejalan dengan penerima pinjaman yang mayoritas merupakan laki-laki. Hingga April 2024, dia bilang profil penerima dana Modalku didominasi oleh laki-laki sebesar hampir 70%. 

Meskipun demikian, Arthur menyebut pihaknya tidak membeda-bedakan penyaluran dana berdasarkan gender, melainkan melalui proses penilaian profil dan riwayat bisnis calon penerima dana. 

Untuk ke depannya, Arthur mengatakan Modalku tidak menutup kemungkinan akan adanya pergeseran proporsi penerima dana ke kaum perempuan. Dia bilang semua itu tergantung pada proses penilaian tim Modalku atas kelayakan bisnis calon penerima dana dalam menerima dana.

Baca Juga: Ada 6 Fintech Lending Belum Penuhi Aturan Ekuitas Minimum, Begini Kata OJK

"Kami pasti akan mendukung UMKM yang memiliki portofolio keuangan bisnis yang sehat dan sesuai dengan kriteria penilaian," ujarnya.

Arthur menyampaikan hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 59,9 triliun kepada lebih dari 5,1 juta transaksi UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Per 31 Mei 2024, angka TWP90 Modalku berada di level 1,76%.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pinjaman perorangan hingga Maret 2024 masih didominasi perempuan dengan nilai Rp 31,58 triliun. Adapun outstanding pinjaman laki-laki sebesar Rp 25,1 triliun.

Baca Juga: Grup Modalku Telah Salurkan Pendanaan Rp 59 Triliun Terhadap Sejumlah UMKM

Sementara itu, pinjaman macet perorangan dalam 90 hari tercatat sebesar 1,37 triliun hingga Maret 2024. Secara rinci, nilai itu didominasi kaum laki-laki sebesar Rp 746,34 miliar, sedangkan perempuan hanya Rp 625,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto