Modalku Sebut Kondisi Ekonomi Global Berandil Meningkatkan Kredit Macet



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku menyampaikan kondisi ekonomi global menjadi faktor utama penyebab meningkatnya kredit macet. Adapun tingkat keberhasilan pengembalian dana atau TKB90 Modalku pada 25 Juli 2023 berada di level 97,14%.

Country Head Indonesia Modalku Arthur Adisusanto menyebut di tengah situasi ekonomi yang menantang, banyak industri yang mengalami perlambatan bisnis akibat terganggunya pasokan barang hingga berkurangnya permintaan di industri ritel. Dengan demikian, pada akhirnya berdampak pada UMKM.

"Kondisi tersebut pada akhirnya dapat memengaruhi kemampuan bayar penerima dana dan mengakibatkan penurunan kualitas kredit yang dialami oleh pelaku usaha fintech lending," ucap Arthur kepada Kontan.co.id, Selasa (25/7).


Baca Juga: OJK Tak Ambil Pusing Dijadikan Turut Tergugat di Gugatan Perdata 40 Lender iGrow

Melihat hal tersebut, Arthur menyampaikan, Modalku berfokus menerapkan prinsip kehati-hatian atau prudential norm dan manajemen risiko dalam menjalankan proses pendanaan.

Untuk mengantisipasi kredit macet ke depannya, Modalku menerapkan prinsip responsible lending. Artinya, melakukan penilaian terhadap UMKM penerima dana dan kemampuan finansial mereka untuk melunasi pendanaan.

"Sebab, kami juga memiliki tanggung jawab kepada pemberi dana yang meminjamkan dananya melalui Modalku," ujar Arthur.

Selain itu, Modalku juga melakukan pemulihan kredit melalui program restrukturisasi bagi para UMKM atau penerima dana yang masih memiliki prospek usaha serta kapasitas untuk melakukan pembayaran kembali atas kewajiban mereka.

Arthur menyebut, Modalku juga melakukan monitoring secara rutin dengan berkomunikasi secara reguler dengan penerima dana apabila terdapat kendala bisnis. Modalku juga menerapkan pemberian solusi, apabila pembayaran tidak lancar.

"Selain itu, Modalku juga selektif dalam menyalurkan pendanaan dengan mengedepankan prinsip kehatian-hatian dan manajemen risiko," kata Arthur.

Baca Juga: NPL Industri Pay Later Tembus 9,7% Per April, Begin Respons Akulaku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat