Modern Cikande catat penjualan lahan 8 hektare selama semester I 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) melalui anak usahanya PT Modern Cikande Industrial Estate baru bisa mencatatkan penjualan lahan industri sekitar 8 hektare (ha) selama semester I 2018.

Jumlah tersebut mengalami perlambatan dari periode yang sama tahun 2017 yang tercatat bisa menjual 12 ha. Penurunan itu diakui Modern Cikande akibat kondisi perlambatan ekonomi dan menjelang tahun politik.

Pascal Wilson, Direktur Utama Modern Cikande mengatakan, investor banyak menahan keputusan untuk melakukan pembelian karena cenderung wait and see dengan kondisi makro ekonomi dan tahun politik.


Kendati begitu, perusahaan masih yakin bisa mencapai target penjualan sekitar 50 ha lahan tahun ini dengan nilai marketing sales Rp 1 triliun. Optimisme itu diperkuat dengan masih besarnya permintaan minat yang masuk atau inquiries terutama setelah beroperasikan gerbang tol Cikande yang mempermudah akses ke kawasan industri mereka.

"Saat ini, Inquiries yang masuk sekitar 40 ha. Ini termasuk dengan permintaan kawasan industri halal yang akan segera kami luncurkan," kata Pascal pada Kontan.co.id, Rabu (4/7).

Sebagian besar permintaan yang masuk bergerak di sektor industri baja dan turunannya. Menurut Pascal, permintaan dari sektor tersebut memang besar karena Kawasan Industri Cikande berdekatan dengan Krakatau Steel.

Sementara terkait industri halal, Modern Cikande berencana mengembangkan kawasan industri dengan mengusung konsep halal seluas 500 ha. Kawasan ini akan dikembangkan dalam tiga tahap di mana tahap I seluas 150 ha, tahap kedua 150 ha dan tahap III seluas 200 ha.

Tahap pertama akan resmi diluncurkan pada kuartal III 2018. Untuk investasi pengembangan kawasan tahapan ini, Modern Cikande menganggarkan investasi sebesar Rp 500 miliar di luar pembebasan lahan.

"Itu untuk infrastruktur dan pendukungnya saja. Investasinya besar karena kalau bicara industri halal segalanya harus bebas kontaminasi. Untuk pabrik pengolahan air dan pengolahan air bersihnya harus terpisah dari yang ada saat ini," jelas Pascal.

Selain itu, di kawasan industri halal itu akan dilengkapi dengan fasilitas lain seperti sekolah, politeknik, dan perkantoran pendukung industri halal seperti kantor lembaga sertifikasi halal dan laboratorium audit halal sehingga menghasilkan satu sistem layanan.

"Untuk itu, kami sudah ada beberapa kesepakatan kerja sama dengan beberapa baik dengan MUI, pemerintah, dan Kadin. Jadi kita sudah persiapkan semuanya." kata Pascal.

Meskipun belum diluncurkan, Pascal mengaku pihaknya sudah mendapatkan minat dari beberapa industri yang akan masuk ke kawasan industri halal tersebut. Hanya saja, dia enggan menyebutkan luas lahan yang sudah dijajaki dengan investor.

Untuk tahap pertama, Modern Cikande akan fokus menyasar perusahaan -perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, kosmetik, dan obat-obatan untuk masuk ke kawasan industri halal itu. Adapun harga lahan kawasan ini akan disamakan dengan lahan industri konvensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia