Modern Cikande kembangkan kawasan industri halal pertama di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modern Industrial Estat akan mengembangkan kawasan industri halal pertama di Indonesia. Kawasan industri halal adalah kawasan industri yang semua di dalamnya menerapkan atau sesuai dengan standar halal Internasional mulai dari hulu sampai hilir.

Modern Industrial Estat pun mulai mengembangkan Modern Halal Valley, sebuah cluster industri halal yang terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia seluas 500 hektare (ha) yang berlokasi di kawasan Modern Cikande Industrial Estate (MCIE) di Cikande.

Cluster halal ini nantinya merangkum Halal Intregrated Supply Chain, Standard Factory Building, Industrial Land, dan Logistic Park. ”ModernCikande Industrial Estate ingin berpartisipasi dalam mewujudkan visi Indonesia membangun ekosistem halal yang lengkap untuk makanan halal dan industri terkait,” ujar Pascall Wilson, Direktur Utama PT Modern Industrial Estat dalam keterangan resminya, Kamis (30/8).


Menurut Pascall, melalui Modern Halal Valley, MCIE siap memfasilitasi investor industri halal baik itu lokal maupun asing. Sebab, Modern Halal Valley merupakan zona industri halal yang merangkul nilai-nilai standar halal Internasional, memenuhi standar tertinggi dalam hal halal, keamanan pangan, dan kelestarian lingkungan.

Klaster ini menyediakan berbagai kebutuhan penunjang bagi ekosistem halal yang lengkap untuk produksi halal yang efisien serta pendistribusian domestik dan ekspor ke pasar internasional.

“Kami bahkan berharap nanti cluster ini bisa menjadi ekosistemnya industri halal tanah air, " ujar Pascall.

Pascall menambahkan, semua model dan jenis industri halal akan difasilitasi. Cluster industri halal yang terintegrasi di MCIE telah didukung fasilitas dan infrastruktur modern yang telah terintegrasi serta memiliki akses pada jaringan pasar halal global.

Di Kawasan ini juga akan menyediakan kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang akan membantu dan memberi informasi bagi para investor asing terkait semua hal tentang investasi di Indonesia termasuk membantu permohonan izin dan penyerahan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM).

“Kami ingin Modern Halal Valley ini bisa memfasilitasi para stakeholder pelaku industri. Kami optimis zona halal di Cikande ini akan diminati.” ujar Pascall.

Modern Halal Valley dikembangkan di atas lahan seluas 500 hektare dan mengusung konsep lahan hijau. Cluster ini menyediakan lahan premium bagi perusahaan yang ingin menjadikan Indonesia sebagai basis bagi bisnis internasional mereka dalam hal produksi dan perdagangan halal.

Modern Halal Valley juga merupakan rumah bagi UKM, yang dalam keberadaan industri halal memiliki peran strategis sebagai industri pendukung bagi penyediaan bahan baku serta produsen produk konsumen untuk pasar Indonesia dan internasional. Untuk UKM, Moderncikande menawarkan bangunan dengan ukuran 1.250 meter persegi yang dapat digunakan sebagai pabrik maupun fasilitas penyimpanan dengan standar halal internasional.

Tahap pertama, Modern Halal Valley akan mengembangkan kawasan zona logistik halal internasional seluas 50 ha yang dibagi dalam beberapa sektor, mulai dari pusat distribusi nasional, kompleks ruang pendingin, dan berbagai sektor lainnya.

Modern Halal Valley juga menyediakan ruang komersial bagi perusahaan yang aktif dalam bisnis halal, perdagangan, dan perbankan baik skala nasional, Asia dan dunia.

Manajemen mengatakan, pengembangan ini merupakan potensi besar lantaran industri halal belum diterapkan secara maksimal. Padahal Indonesia adalah negara dengan konsumen terbesar produk makanan halal dunia dengan nilai ekonomi mencapai US$ 197 miliar, disusul Turki yang mencapai US$ 100 miliar.

Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang begitu pesat juga mendorong permintaan domestik untuk produk halal berkualitas tinggi. Halal Industry Development Cooperation Sdn Bhd (HDC), sebuah lembaga di bawah pemerintah Malaysia yang bertugas mengembangkan industri halal bahkan memprediksi pada 2019 pangsa pasar produk halal global mencapai US$ 3,7 triliun.

Seperti diketahui, kawasan industri MCIE memiliki izin pengembangan seluas 3.175 ha. Sekitar 40% telah dikembangkan sehingga masih tersisa 1.500 ha lagi. Beberapa perusahaan multinasional yang telah beroperasi di ModernCikande Industrial Estate diantaranya PT Berri Indosari, PT Boo Young Indonesia, PT Fajarina Unggul Industry, PT Jongka Indonesia, PT Chempro Indonesia, PT Marindo Lab Pratama, PT Sierad Industries, PT Cargill Indonesia, PT San Fang Indonesia, PT Citra Baru Steel, PT Pigeon Indonesia, PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Tomoe Engineering dan beberapa perusahaan multinasional lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti