Modernland kebut penjualan lahan industri Cikande



JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk tak mau membuang peluang disisa akhir tahun ini. Emiten properti dengan kode saham MDLN ini mengebut penjualan lahan industrinya di kawasan Cikande, Serang, Jawa Barat

"Kalau ada investor masuk disisa tahun ini, pasti akan kami jual," tandas Sekretaris Perusahaan Modernland Cuncun Wijaya kepada KONTAN, (15/12). 

Hingga saat ini, perseroan masih memiliki lahan siap jual seluas 300 hektare (ha) di kawasan tersebut. Cuncun bilang, rata-rata harga jual tanah atau average selling price di kawasan itu sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,3 juta per meter persegi.


Catatan saja, 1 ha setara dengan 10.000 meter persegi. Ini artinya, lahan siap jual Cikande setara dengan 3 juta meter persegi. Dengan ASP tersebut, berarti MDLN berpotensi meraup duit Rp 3,6 triliun hingga Rp 3,9 triliun melalui penjualan lahan di Cikande. 

Tapi, bukan berarti lahan tersebut langsung terjual habis. Setidaknya, perseroan memiliki target penjualan 100 ha lahan per tahun khusus dari lahan siap jual seluas 300 ha tersebut.

Perseroan masih memiliki potensi perolehan penjualan yang besar. Tapi, hal ini hanya berlaku untuk jangka panjang. Sebab selain telah memiliki lahan siap jual seluas 300 ha, MDLN masih memiliki kesempatan untuk membebaskan lahan 600 ha yang juga terdapat di kawasan tersebut.

Cuncun optimistis lahan industri ini bakal laku terjual. Pasalnya, lokasi kawasan industri Cikande menawarkan sejumlah keuntungan yang dibutuhkan oleh para pelaku bisnis. Selain ketersediaan infrastruktur yang baik, adanya pelayanan terpadu satu pintu merupakan salah satu keunggulan utama yang ditawarkan perseroan.

MDLN menyediakan pelayanan terpadu satu pintu untuk membantu para investor dalam proses pendirian bisnisnya di Indonesia. Pelayanan ini meliputi proses pengajuan perizinan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM).

Bukan hanya lahan industri, MDLN juga akan menghabiskan stok cluster Palm Spring yang terdapat di salah satu portofolio utama MDLN, yakni Jakarta Garden City. Cuncun bilang, masih ada lebih dari 20 unit rumah di cluster tersebut yang belum terjual.

"Sisa stoknya masih ada puluhan, satu unitnya Rp 3 miliar ke atas. Kalau soal proyeksi tahun depan, masih dalam perhitungan, tunggu dua minggu lagi," tutur Cuncun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa