JAKARTA. Cadangan lahan atau
land bank menjadi kunci bagi kekuatan para pemain properti. Oleh sebab itu, PT Modernland Realty Tbk mengagendakan penambahan
land bank untuk rencana bisnisnya tahun ini. "Kami mau menambah 500 hektar lagi di tahun ini," ujar Sekretaris Perusahaan Modernland Cuncun Wijaya kepada KONTAN akhir pekan lalu. Saat ini, emiten properti dengan kode saham MDLN di bursa lokal tersebut memiliki land bank seluas 1.288 hektar (ha). Dus, jika rencana penambahan land bank -nya tahun ini bisa direalisasi,
land bank MDLN bakal membesar jadi 1.788 ha.
Guna memuluskan rencananya itu, perseroan telah menyiapkan anggaran belanja modal 2015 sebesar Rp 1,3 triliun. Sumber pendanaannya diambil dari kas internal perseroan. Sayang, dia enggan merinci lokasi mana yang menjadi target akuisisi lahan bagi perseroan. Dari target 500 ha tersebut, manajemen juga belum bersedia merinci porsinya untuk masing-masing kawasan properti yang dikembangkan oleh perseroan. "Rinciannya jangan dulu, nanti makin banyak spekulan," tandas Cuncun Yang jelas, lahan baru yang diincarnya tersebut masih terdapat dua portofolio utama Modernland, yakni di kawasan Cikande, Serang dan bagian timur Jakarta. Cikande merupakan kawasan industri yang tengah dikembangkan MDLN. MDLN memiliki land bank seluas 300 hektare (ha). Land banj seluas ini dapat menunjang bisnis perseroan untuk tiga tahun ke depan. Sepanjang tahun lalu, ada 160 ha lahan industri yang terjual. Rata-rata harga jual atau
average selling price (ASP) -nya sebesar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,3 juta per meter persegi.
Sementara, proyek MDLN di bagian timur Jakarta adalah proyek Jakarta Garden City. Kawasan ini merupakan kawasan residensial yang menjadi penopang bisnis MDLN jangka panjang. Pasalnya, kawasan ini dapat masih dikembangkan untuk 12 tahun hingga 15 tahun ke depan. Khusus untuk tahun ini, ada empat hingga lima kluster baru yang bakal diluncurkan. Seperti bisnis properti kebanyakan, investasi yang dibutuhkan untuk membangun kluster-kluster tersebut berasal dari kombinasi kas internal dan
cash flow yang masuk dari
pre marketing sales. Dengan dua kawasan yang sedang dikembangkan ini, MDLN optimis marketing sales-nya dapat lebih moncer. Tahun ini, MDLN membidik marketing sales Rp 5,4 triliun, naik 42% dibanding estimasi
marketing sales tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto