KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia terus bergerak, setelah sentimen pandemi Covid-19 berlalu. Indonesia kini dihadapkan pada periode kontestasi pemilihan umum (pemilu). Seperti biasa musim politik diwarnai janji, harapan dan prediksi dari berbagai kandidat kepala pemerintahan yang masuk dalam radar. Lantas bagaimana sikap pebisnis dan pemodal menghadapi masa-masa musim politik? PT Moduit Digital Indonesia bekerjasama dengan PT. Batavia Prosperindo Aset Manajemen mengadakan Client Gathering untuk nasabah Moduit Beyond pada 8 Juni 2023 lalu. Diskusi tersebut membahas dampak tahun politik tahun 2024 terhadap perekonomian Indonesia.
Yunarto Wijaya selaku direktur eksekutif Charta Politika Indonesia melihat, kondisi ekonomi politik nasional saat ini dalam kondisi stabil, meski suasana politik menjelang Pemilu dianggap lebih kompleks dari situasi normal karena belum kunjung ada kejelasan siapa yang akan memenangkan pilpres. Hal ini tidak terlepas dari beberapa survei yang menyatakan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tinggi, sehingga terjadi stabilitas di berbagai bidang terutama bidang sosial, ekonomi dan politik.
Baca Juga: Moduit Jadi Penghubung Investor China yang Ingin Investasi ke Pasar Modal Indonesia “Saya kira saat ini stabilitas nasional kita terjaga dengan baik. Selepas pandemi, tren pertumbuhan ekonomi kita terjaga, karena itu publik juga merasa bahwa saat ini kondisinya bagus. Maka itu tidak heran kita lihat bahwa kepuasan terhadap pemerintahan saat ini mencapai level yang tinggi. Khususnya pada bidang ekonomi, inflasi kita menurun, dan itu membuat publik setelah pandemi menjadi bergairah dalam melakukan kegiatan bisnis,” kata Yunarto dalam siaran pers, Senin (26/6). Head of Research & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto, memandang Pemilu bukanlah faktor utama yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar. Moduit selalu melihat masa depan secara optimistis karena secara historis, politik domestik tidak terlalu berpengaruh besar terhadap iklim investasi. “Tentunya akan ada tantangan dan juga peluang di pemilu 2024. Namun, hal tersebut bisa disikapi dengan melakukan diversifikasi & lebih melihat kondisi ekonomi global dan domestik. Dengan suku bunga yang sudah mendekati puncak, kami merkomendasikan alokasi aset investasi sebesar 60% di reksadana pendapatan tetap atau obligasi pemerintah dan 40% di reksadana saham yang lebih memiliki exposure di saham finansial dan konsumer,” jelas Manuel. Manuel berujar, Moduit selalu hadir dalam memberikan nasihat investasi dan menyediakan produk
wealth management terkurasi kepada investor sesuai dengan tujuan keuangannya. Sebagai Advisor, Moduit hadir dan siap membantu masyarakat yang berminat berinvestasi di produk reksadana, obligasi, ataupun produk yang bisa di personalisasi sesuai kebutuhan. “Selain itu, sebagai advisor kami juga dapat merekomendasikan strategi berupa aset alokasi yang tepat menjelang pemilu. Kami percaya dengan strategi diversifikasi yang tepat, pada tahun politik ini dapat memberikan peluang yang baik,” tambah Manuel. Lebih jauh lagi, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi menilai tahun politik ini dapat dipandang dari berbagai hal. Dari sisi pasar obligasi, kinerja seluruhnya akan baik pada tahun 2023, bahkan seiring dengan suku bunga yang diperkirakan sudah mencapai puncaknya.
Baca Juga: Moduit Jadi Mitra Penjualan Online Surat Berharga Syariah Negara Seri SR018 “Dengan inflasi yang stabil cenderung menurun, dan kami perkirakan suku bunga global juga akan segera atau sudah mencapai puncaknya karena kekhawatiran tekanan resesi. Pasar saham pun sebenarnya juga tidak kalah menarik secara fundamental,” imbuh Edi. Menurut Edi, data Produk Domestik Bruto (PDB) dan laba perusahaan yang positif di kuartal I-2023 menjadi bukti baiknya kondisi perekonomian domestik. Hanya saja, berbagai pemberitaan dari luar negeri serta minimnya sentimen domestik membuat kinerja IHSG di semester 1 ini terlihat berada dalam tekanan.
“Untuk reksa dana pendapatan tetap yang berbasis obligasi, Batavia masih menitikberatkan portofolio pada obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Selain itu tambahan penempatan pada obligasi korporasi pun dimungkinkan sebagai bagian dari upaya mendapatkan potensi tambahan imbal hasil,” tuturnya. Dalam menghadapi ketidakpastian karena pemilu, Moduit Digital menjalankan strategi agar tetap dapat menghadirkan layanan yang berkualitas. Stefanus Adi Utomo selaku Chief Business Officer PT Moduit Digital Indonesia mengungkapkan, Moduit ke depannya akan terus berinovasi diantaranya dengan cara menambah produk-produk yang lebih personal dan memberikan nasihat investasi yang dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan klien. “Selain itu, kami juga mempunyai kerjasama yang strategis dengan blu by BCA Digital untuk dapat memberikan layanan yang mudah diakses bagi masyarakat,’’ tutup Stefanus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari