KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Staf Presiden Moeldoko mendukung langkah Bareskrim Polri lakukan patroli grup WhatsApp. Pemerintah menurut Moeldoko telah bersepakat bahwa segala sesuatu yang berpotensi mengancam keutuhan negara harus ditindak. "Ya memang harus begitu, kita kemarin waktu di posko antara Menkopolhukam, ada KSP, ada panglima TNI, Kapolri, Menkominfo, ada Jaksa Agung, ada Mendagri kita bersepakat dalam kondisi di mana ada high intention, yang pada akhirnya itu akan mengacaukan situasi, bahkan akan memunculkan situasi yang semakin runyam maka negara tidak boleh ragu ragu untuk mengambil keputusan," kata Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (18/6). Menurut mantan Panglima TNI itu patroli grup WhatsApp bukan merupakan tindakan represif pemerintah. Karena menurutnya hal tersebut berhubungan dengan keamanan negara yang mana pemerintah wajib melindungi rakyatnya.
Moeldoko: Patroli grup WhatsApp bukan merupakan tidak represif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Staf Presiden Moeldoko mendukung langkah Bareskrim Polri lakukan patroli grup WhatsApp. Pemerintah menurut Moeldoko telah bersepakat bahwa segala sesuatu yang berpotensi mengancam keutuhan negara harus ditindak. "Ya memang harus begitu, kita kemarin waktu di posko antara Menkopolhukam, ada KSP, ada panglima TNI, Kapolri, Menkominfo, ada Jaksa Agung, ada Mendagri kita bersepakat dalam kondisi di mana ada high intention, yang pada akhirnya itu akan mengacaukan situasi, bahkan akan memunculkan situasi yang semakin runyam maka negara tidak boleh ragu ragu untuk mengambil keputusan," kata Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (18/6). Menurut mantan Panglima TNI itu patroli grup WhatsApp bukan merupakan tindakan represif pemerintah. Karena menurutnya hal tersebut berhubungan dengan keamanan negara yang mana pemerintah wajib melindungi rakyatnya.