Mogok kerja di Muara Baru, pasokan ikan anjlok



Jakarta. Aksi mogok kerja yang dilakukan sejumlah pelaku usaha dan nelayan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara membuat pasokan ikan di Muara Baru terganggu.

Hendrik, penjual ikan di Pelabuhan Muara Baru mengatakan, sejak Senin (10/10/2016), pasokan ikan yang sampai ke Muara Baru jauh berkurang. Jika dalam sehari pasokan ikan sebanyak 1 ton, kini pasokan ikan yang dijualnya tak lagi sampai setengahnya.

Hendrik menyampaikan, mogok kerja yang dilakukan sejumlah pelaku usaha sangat berimbas terhadap penjualan ikan. Hendrik terpaksa mengambil ikan yang berasal dari nelayan tradisional.


Namun, jumlah ikan yang diambil dari nelayan tradisional itu tak sebanding dengan ikan yang biasa dipasok dari pabrik yang ada di Muara Baru. "Pasokan jelas jauh berkurang. Kadang penjual juga protes, tapi ya kami kasih tahu kondisinya," ujar Hendrik di Pelabuhan Muara Baru, Rabu (12/10/2016).

Senada dengan Hendrik, seorang buruh pengangkut ikan, Udin, merasakan besarnya dampak mogok kerja yang terjadi di Muara Baru. Udin menjelaskan, biasanya dalam sehari kelompok buruh mampu mengangkut ikan dari pabrik menuju tempat pelelangan ikan sebanyak 50 ton.

Namun, dalam tiga hari ini, para buruh hanya bisa mengangkat sebanyak 4-5 ton ikan saja. Sedikitnya ikan yang diangkut membuat upah harian juga dipotong. Biasanya dalam sehari Udin dan buruh lainnya diberi upah sebesar Rp 100.000. Dalam sebuah kelompok, Udin memiliki 19 rekan kerja. Hari ini, kata Udin, hanya lima buruh yang masuk kerja.

"Biasanya paling banyak itu lima orang libur, sekarang lebih dari 10, Mas. Besar sekali dampak mogoknya, besar sekali buat kami yang di bawah," ujar Udin.

Udin tidak tahu mengapa mogok kerja terjadi. Menurutnya, apa yang dilakukan para pelaku usaha, jelas memberikan efek negatif bagi pendapatan mereka. Namun, Udin menilai apa yang dilakukan oleh para pengusaha sudah diperhitungkan. Dirinya berharap agar mogok kerja secepatnya dihentikan.

"Kalau menurut saya, ini kayaknya pengusaha, bos-bos di atas lagi melakukan mediasi dengan pemerintah. Tapi saya enggak tahu ada apa, semoga cepat selesai," ujar Udin.

Sejumlah pelaku usaha di Pelabuhan Muara Baru mogok kerja sejak Senin (10/10/2016). Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) yang menaikkan biaya sewa lahan di Muara Baru. Rencananya, mogok kerja akan dilakukan selama satu pekan hingga satu bulan.

(David Oliver Purba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto