JAKARTA. Aksi mogok pekerja tambang minyak di Amerika Serikat (AS), menyulut kenaikan harga minyak mentah. Pelaku pasar menilai, mogok yang berkepanjangan bakal menghambat pasokan. Mengutip Bloomberg, Selasa (3/2) pukul 17.00 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret 2015 di New York Merchantile Exchange naik 2,78% menjadi US$ 50,95 per barel. Reli harga minyak telah berlangsung empat hari, pasca tumbang di level terendah enam tahun pada Rabu (28/1). Dalam empat hari, minyak sudah melesat 14,6%. Aksi mogok pekerja memicu spekulasi, stok bakal menipis sehingga harga terbang. Seperti diketahui, 30.000 pekerja tambang minyak menyetop operasional di sembilan kilang minyak di AS sejak 1 Februari lalu. Serikat pekerja menolak kontrak yang diajukan perusahaan. Mereka mempersoalkan fasilitas kesehatan dan banyaknya pekerja. Kilang ini menyumbang 10% produksi minyak AS.
Mogok mendongkrak harga minyak
JAKARTA. Aksi mogok pekerja tambang minyak di Amerika Serikat (AS), menyulut kenaikan harga minyak mentah. Pelaku pasar menilai, mogok yang berkepanjangan bakal menghambat pasokan. Mengutip Bloomberg, Selasa (3/2) pukul 17.00 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret 2015 di New York Merchantile Exchange naik 2,78% menjadi US$ 50,95 per barel. Reli harga minyak telah berlangsung empat hari, pasca tumbang di level terendah enam tahun pada Rabu (28/1). Dalam empat hari, minyak sudah melesat 14,6%. Aksi mogok pekerja memicu spekulasi, stok bakal menipis sehingga harga terbang. Seperti diketahui, 30.000 pekerja tambang minyak menyetop operasional di sembilan kilang minyak di AS sejak 1 Februari lalu. Serikat pekerja menolak kontrak yang diajukan perusahaan. Mereka mempersoalkan fasilitas kesehatan dan banyaknya pekerja. Kilang ini menyumbang 10% produksi minyak AS.