KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Pekerja pabrik Boeing di Pantai Barat Amerika Serikat (AS) menerima tawaran kontrak baru pada hari Senin, mengakhiri pemogokan selama tujuh minggu yang menghentikan sebagian besar produksi jet dan memperparah krisis keuangan perusahaan. Mengutip dari Reuters, serikat pekerja mengatakan anggota memberikan suara 59% mendukung kontrak baru, yang mencakup kenaikan gaji sebesar 38% yang dibagi selama empat tahun. Hal ini meredakan tekanan CEO Boeing Kelly Ortberg setelah dua tawaran sebelumnya ditolak dalam beberapa minggu terakhir.
Saham perusahaan pembuat pesawat itu naik hampir 2% dalam perdagangan prapasar pada hari Selasa.
Baca Juga: Michelin Akan Tutup Dua Pabrik di Prancis Tahun 2026 "Ini adalah kemenangan. Kita bisa mengangkat kepala kita tinggi-tinggi," Jon Holden, negosiator utama serikat pekerja, mengatakan kepada anggota setelah hasil diumumkan. "Sekarang tugas kita adalah kembali bekerja." tambahnya. Berakhirnya pemogokan pertama dalam 16 tahun oleh serikat pekerja terbesar Boeing memberikan kelegaan bagi perusahaan yang telah terhuyung-huyung dari satu kemunduran ke kemunduran berikutnya sejak panel pintu terlepas dari pesawat 737 MAX pada Januari lalu. Dalam sebuah pesan kepada karyawan Ortberg mengatakan dia senang serikat pekerja telah meratifikasi kesepakatan. "Meskipun beberapa bulan terakhir sulit bagi kita semua, kita semua adalah bagian dari tim yang sama," katanya. "Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk kembali ke keunggulan yang menjadikan Boeing sebagai perusahaan ikonik." Sekitar 33.000 masinis yang bekerja pada jet 737 MAX terlaris, serta pesawat berbadan lebar 767 dan 777, telah melakukan pemogokan sejak 13 September, menuntut kenaikan upah sebesar 40% dan pemulihan pensiun manfaat pasti yang hilang satu dekade lalu karena rencana pensiun 401(k). "Saya siap kembali bekerja," kata David Lemon, seorang pekerja di bidang sertifikasi kalibrasi peralatan di Seattle yang memberikan suara mendukung kontrak tersebut. Ia menghitung bahwa kenaikan gaji dan bonus 4% - pembayaran tahunan minimum yang dijamin untuk rencana insentif yang diberlakukan kembali - setara dengan kenaikan 40% yang mereka kejar. "Kami berhasil," katanya. Dana pensiun lama tidak akan dikembalikan, tetapi para pekerja menerima peningkatan kontribusi perusahaan untuk rencana 401(k) mereka. Boeing juga berjanji untuk membangun pesawat berikutnya di wilayah Seattle. "Mereka tidak pernah memberi kami komitmen" untuk pesawat baru sebelum peluncuran, kata Holden. Presiden Joe Biden dan Penjabat Menteri Tenaga Kerja Julie Su, yang memfasilitasi pembicaraan kontrak, memberi selamat kepada para pekerja dan perusahaan atas hasilnya. "Kami telah menunjukkan bahwa perundingan bersama berhasil," kata Biden. Boeing mengatakan Su berperan penting dalam menggerakkan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang diratifikasi.
Biden secara khusus mendukung serikat pekerja sebagai presiden, dan pemungutan suara serikat pekerja dilakukan sehari sebelum warga Amerika pergi ke tempat pemungutan suara nasional untuk memilih penggantinya.
Baca Juga: Aramco Bagi Dividen Meski Laba Turun 15% Editor: Tri Sulistiowati