Mohamed Salah, Mesin Gol Liverpool yang Tak Terhentikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Liverpool di Liga Premier baru-baru ini mengungkapkan sebuah perbedaan yang mencolok dalam filosofi permainan dan performa tim yang sangat berbeda.

Tottenham, di bawah asuhan Ange Postecoglou, dikenal dengan gaya permainan menyerang yang menghibur, namun kekalahan 6-3 dari Liverpool di kandang sendiri menunjukkan bahwa pendekatan tersebut memiliki sisi gelap yang tak bisa diabaikan.

Sementara itu, Liverpool, yang kini berada di bawah kepelatihan Arne Slot, menunjukkan kedewasaan dan kontrol yang luar biasa, memperlihatkan mengapa mereka menjadi kandidat kuat untuk meraih gelar liga musim ini.


Baca Juga: Liverpool Dingin di Puncak, Perkokoh Posisi Perburuan Gelar Juara Musim Ini

Gaya Permainan Tottenham: Hiburan yang Menyakitkan

Tottenham di bawah Postecoglou dikenal dengan gaya permainan menyerang yang terbuka dan menghibur. Dalam pertandingan melawan Manchester United yang lalu, mereka berhasil meraih kemenangan dramatis dengan skor 4-3 setelah hampir kehilangan keunggulan 3-0.

Postecoglou bahkan dengan percaya diri mengutip dialog terkenal dari film Gladiator, "Are you not entertained?" untuk menjawab pertanyaan tentang pendekatannya yang sering kali berisiko. Namun, filosofi ini menghadapi tantangan besar saat berhadapan dengan tim sekelas Liverpool.

Pendekatan Postecoglou yang mengandalkan penguasaan bola dan serangan cepat memerlukan keseimbangan yang tepat di lini belakang. Namun, dalam kekalahan telak 6-3 ini, ketidakseimbangan tersebut menjadi sangat jelas.

Spurs kebobolan 10 gol dalam dua pertandingan kandang berturut-turut melawan Chelsea dan Liverpool, dengan Liverpool berhasil mencetak 6 gol meskipun hanya memberikan 3 gol kepada Tottenham.

Statistik menunjukkan bahwa Liverpool mencatatkan expected goals (xG) sebesar 4.6, sementara Tottenham hanya mencatatkan 1.2 xG, menunjukkan dominasi Liverpool yang hampir tidak terbantahkan.

Penting untuk dicatat bahwa Tottenham tidak tampil dengan kekuatan penuh dalam laga ini. Guglielmo Vicario, kiper utama, serta bek tengah Cristian Romero dan Micky van de Ven, yang sangat penting untuk permainan bertahan dan pengaturan garis tinggi, absen dalam pertandingan ini.

Ketiga pemain ini memberikan dampak besar pada kerentanannya lini belakang Spurs, terutama Van de Ven yang memiliki kecepatan tinggi, yang sangat diperlukan dalam filosofi permainan bertahan yang agresif.

Baca Juga: Mohamed Salah Pecahkan Rekor Premier League dan Ukir Sejarah Baru di Liverpool

Liverpool: Penguasaan dan Ketangguhan Slot

Sebaliknya, Liverpool di bawah Arne Slot menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak pergantian pelatih dari Jurgen Klopp. Meskipun Slot baru beberapa bulan memimpin tim, ia telah berhasil membentuk Liverpool menjadi tim yang lebih terorganisir dan lebih terukur dalam serangan dan pertahanan.

Liverpool, yang sering kali mengandalkan gaya permainan intensif dan menyerang di bawah Klopp, kini menunjukkan pendekatan yang lebih tenang dan terorganisir di bawah Slot. Gaya permainan Slot lebih fokus pada kontrol bola dan pengelolaan tempo permainan.

Dengan Mohamed Salah sebagai ujung tombak, Liverpool mampu mengeksploitasi kelemahan Tottenham dengan sangat efisien. Salah, yang baru-baru ini mencetak dua gol dalam pertandingan ini, kini telah mencetak 229 gol dalam 373 pertandingan untuk Liverpool, menempatkannya di posisi keempat dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub.

Liverpool berhasil mencatatkan 12 kemenangan dan 3 hasil imbang dari 16 pertandingan liga mereka musim ini, dengan selisih gol tertinggi di liga (+21). Slot tidak hanya mewarisi tim yang kuat dari Klopp, tetapi juga berhasil memperkenalkan elemen pengendalian yang lebih besar, menggabungkan kekayaan serangan dengan pertahanan yang lebih solid.

Salah menjadi pusat perhatian, bukan hanya karena gol-gol yang ia cetak, tetapi juga karena peran pentingnya dalam pengaturan serangan Liverpool.

Dengan 15 gol dan 11 assist dalam 16 pertandingan Premier League musim ini, Salah terus mendominasi kompetisi, menunjukkan kualitas yang tak tertandingi. Keberhasilannya ini bahkan memecahkan rekor-rekor yang telah ada, termasuk mengalahkan legenda Billy Liddell dalam jumlah gol untuk Liverpool.

Baca Juga: MU Dipermalukan Bournemouth di Old Trafford, Catat Rekor Terburuk Sejak 1989

Perbandingan Kedua Tim: Mengapa Liverpool Lebih Siap Meraih Gelar

Ketika kita membandingkan kedua tim, perbedaan yang paling mencolok terletak pada konsistensi dan kedalaman taktik. Liverpool, meskipun mengalami transisi pelatih, tampaknya lebih siap untuk bersaing di level tertinggi.

Slot telah membentuk tim yang lebih seimbang, dengan kekuatan serangan yang luar biasa dan pertahanan yang jauh lebih terorganisir dibandingkan dengan Tottenham yang tampil terbuka dan sering kali rentan.

Tottenham tercatat kebobolan 31 gol dalam pertandingan kandang di Premier League sepanjang tahun 2024, yang merupakan jumlah terbanyak yang mereka kebobolan di liga sejak 2007. Dalam konteks ini, kemenangan Liverpool atas Tottenham menjadi sebuah cermin dari perbedaan kualitas tim.

Tottenham harus segera memperbaiki pertahanan mereka jika ingin bersaing di papan atas liga, sementara Liverpool telah menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi tim yang sulit dikalahkan di semua lini.

Selanjutnya: Hitung Kuota Rumah Subsidi 2025, Menteri PKP Minta Pengembang Siapkan Data

Menarik Dibaca: Lindungi Diri dari Penyakit Kritis, BCA Life dan BCA Luncurkan Produk STAR

Editor: Handoyo .