JAKARTA. Sepertinya, eksekusi rencana tukar guling antara PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) dan United Fiber System Ltd (UFS) bakal molor dari waktu yang direncanakan. Pasalnya, ada beberapa ketentuan transaksi yang belum terpenuhi, khususnya dari otoritas SGX, tempat di mana UFS mencatatkan sahamnya. Padahal, batas akhir pemenuhan syarat transaksi (long-stop date) disepakati pada 31 Januari 2014. Molornya eksekusi tukar guling ini dipastikan berlangsung lama lantaran pembukuan yang digunakan UFS sudah kedaluwarsa. "UFS harus mengubah pembukuannya dari buku Juni jadi buku Desember," ujar Hermawan Tarjono, Direktur dan Sekertaris Perusahaan DSSA saat dimintai konfirmasinya oleh KONTAN, (3/2).
Nah, mengingat valuasi harga merupakan hal yang paling krusial dalam sebuah transaksi, maka perubahan periode pembukuan yang dijadikan dasar valuasi itu kemungkinan besar akan mengubah asumsi yang disepakati DSSA dan UFS. Jadi, jika rencana eksekusinya jadi diperpanjang, maka akan mempengaruhi semua asumsi yang digunakan. Dengan begitu, DSSA dan UFS harus berdiskusi dan mempelajari asumsi atau hal besar apa yang terpengaruh dengan perubahan tenggat waktu eksekusi tukar guling saham itu. "Tapi, sejauh ini belum ada pembahasan ke arah sana," tambah Hermawan.