Momen Bersejarah, Hari Ini Pengeboran Perdana Sumur MNK di Blok Rokan Dilaksanakan



KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan hari ini menjadi momen penting dalam pengembangan industri hulu migas di Indonesia. 

Pertama kalinya, PT Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan melakukan pengeboran sumur Minyak Non Konvensional (MNK) perdana di Blok Rokan. 

Sebagai informasi, MNK merupakan minyak dan gas bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya minyak dan gas bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability). 


Perbedaan utama eksplorasi migas konvensional dengan eksplorasi MNK terletak pada lokasi minyak di lapisan bumi. Migas konvensional lebih mudah terlihat karena letaknya tidak terlalu dalam dari permukaan. Sedangkan MNK berada di lapisan yang lebih dalam. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Umumkan Lelang Migas Tahap II 2023

Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKk Migas, Benny Lubiantara menyatakan hari ini merupakan momen yang sangat penting bagi pengembangan MNK di Indonesia. 

“Kita menemukan adanya potensi migas di Rokan, diharapkan pengeboran hari ini memberikan hasil yang baik,” ujarnya dalam acara IPA Convex 2023, Kamis (27/7). 

Sebelumnya, Pertamina Hulu Rokan telah melakukan studi dan menemukan potensi MNK di kawasan Blok Rokan yang diharapkan bisa mendukung produksi minyak nasional.

Dalam catatan Kontan.co.id, potensi sumber daya MNK di WK Rokan berada di formasi pematang brown shale yakni batuan induk utama hidrokarbon yang ada di kawasan Sumatera bagian tengah, dan lower red bed yakni formasi bebatuan yang berada di bawah brown shale. Potensi ini berada pada kedalaman lebih dari 6.000 kaki.

Potensi MNK di Rokan berada di wilayah sumur Gulamo, dengan rencana total kedalaman mencapai 8.559 kaki. Sumur ini merupakan salah satu dari dua sumur eksplorasi vertikal yang direncanakan oleh Pertamina Hulu Rokan sebagai operator wilayah kerja Rokan, bagi tahapan eksplorasi MNK Rokan. 

EVP Upstream Bussines PHR WK Rokan Edwil Suzandi menyatakan, rencananya operasi pengeboran sumur eksplorasi MNK Gulamo akan menggunakan rig berukuran besar dengan tenaga 1,500 horsepower (HP). Sebagai pembanding, operasi eksplorasi dan eksploitasi migas konvensional di wilayah kerja Rokan umumnya menggunakan rig 350 HP, 550 HP, 750 HP. 

Dengan menggunakan rig besar ini diperlukan area wellpad (lokasi eksplorasi) yang cukup luas, lebih kurang 2,5 hektare atau 2,5 kali lebih luas dari wellpad pada umumnya. 

Baca Juga: Pertamina Buka Peluang Akuisisi Lapangan Migas Baru di Afrika

“Pada tahap pengembangan nantinya wellpad ini dapat mengakomodasi sekitar 8 kepala sumur,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (21/7). 

Dalam melakukan studi evaluasi potensi (teknis) MNK Rokan, kata Edwil, PHR melakukan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan perusahaan internasional yang telah berhasil mengusahakan dan mengembangkan sumber daya MNK di Amerika Serikat. 

Tidak cuma itu, PHR juga melibatkan Tim Percepatan Pengusahaan MNK yang dibentuk oleh Kementerian ESDM.

“Diperlukan teknologi dan investasi untuk mengembangkan sumber daya MNK. Oleh karena itu diperlukan tahapan eksplorasi, appraisal, termasuk pilot dan demonstrasi yang terintegrasi dan terencana dengan baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .