Momen-Momen Aneh dalam Debat Calon Presiden AS antara Kamala Harris dan Donald Trump



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Debat presiden yang berlangsung pada Selasa malam antara Kamala Harris dan Donald Trump bukan hanya membahas isu-isu berat seperti ekonomi, imigrasi, dan kebijakan luar negeri, tetapi juga diwarnai oleh beberapa momen dan klaim yang lebih aneh.

Debat selama 90 menit ini, yang dianggap sebagai "wawancara kerja" untuk posisi presiden AS, mungkin akan menjadi satu-satunya perdebatan antara kedua kandidat sebelum pemilihan bulan November.

Klaim Trump: Migran Haiti Makan Hewan Peliharaan di Ohio

Salah satu klaim yang paling mencolok datang dari Donald Trump, yang menyatakan bahwa imigran di Springfield, Ohio, makan hewan peliharaan milik penduduk setempat.


"Di Springfield, mereka makan anjing – orang-orang yang datang. Mereka makan kucing. Mereka makan ... mereka makan hewan peliharaan dari orang-orang yang tinggal di sana," kata Trump.

Baca Juga: Investor Atur Ulang Posisi Dukungan Pasca Debat Perdana Calon Presiden AS

Klaim ini diperkuat oleh JD Vance, calon wakil presiden Trump, yang mengklaim bahwa imigran ilegal dari Haiti telah menyebabkan kekacauan dan mencuri serta memakan hewan peliharaan di Springfield.

Namun, laporan dari manajer kota Springfield, Bryan Heck, menyatakan bahwa tidak ada laporan kredibel atau klaim spesifik mengenai hewan peliharaan yang dirusak atau disakiti oleh komunitas imigran.

Trump: Operasi Transgender untuk Imigran Ilegal di Penjara

Trump juga menuduh Kamala Harris ingin melakukan operasi transgender pada imigran ilegal yang berada di penjara.

Klaim ini merujuk pada jawaban Harris terhadap kuesioner American Civil Liberties Union (ACLU) pada tahun 2019, di mana Harris menyatakan dukungannya terhadap penggunaan dana pembayar pajak untuk perawatan yang terkait dengan transisi gender bagi orang transgender, termasuk mereka yang berada di penjara dan penahanan imigrasi.

Meskipun Harris mendukung perawatan transgender, kampanye Harris tidak mengkonfirmasi apakah posisi ini masih berlaku. Namun, klaim Trump menunjukkan ketidakpahaman terhadap posisi Harris yang mungkin masih didukungnya.

Baca Juga: Kremlin Benar-benar Kesal dengan Debat Donald Trump dan Kamala Harris, Kenapa?

Misteri 'Abdul' dalam Konteks Penarikan AS dari Afghanistan

Dalam debat, Trump menyebut "Abdul" dalam konteks pembicaraan yang membingungkan mengenai penarikan AS dari Afghanistan pada Agustus 2021. Trump mengklaim bahwa ia telah memberi tahu Abdul, yang dia sebut sebagai kepala Taliban, untuk berhenti membunuh tentara AS.

Meskipun kemungkinan Trump merujuk pada Abdul Ghani Baradar, yang adalah negosiator utama Taliban, Baradar bukanlah pemimpin tertinggi Taliban. Dia adalah komandan senior Taliban dan wakil perdana menteri Afghanistan saat ini.

Trump: Upaya Pembunuhan dan Retorika Demokrat

Trump juga mengklaim bahwa upaya pembunuhan terhadapnya pada 13 Juli di Butler, Pennsylvania, dipicu oleh retorika Demokrat. Trump mengatakan bahwa ancaman terhadap demokrasi disebabkan oleh komentar-komentar yang dibuat oleh Demokrat.

Namun, FBI mengindikasikan bahwa tidak ada ideologi definitif terkait dengan pelaku upaya pembunuhan tersebut, yang menunjukkan bahwa motivasi pelaku mungkin lebih kompleks daripada sekadar retorika politik.

Baca Juga: 67 Juta Orang Menonton Debat Pertama Kamala Harris-Donald Trump

Klaim Trump: Turbin Angin Menyebabkan Kanker

Salah satu klaim yang paling aneh adalah saat Kamala Harris mengolok-olok Trump karena menyebut bahwa turbin angin dapat menyebabkan kanker.

Harris mencatat bahwa Trump sering berbicara tentang karakter fiksi seperti Hannibal Lecter dalam rapat umum dan mengklaim bahwa orang-orang mulai meninggalkan rapat umum Trump lebih awal karena kelelahan dan kebosanan.

Trump: Imigran Ilegal Memilih dalam Pemilihan Presiden

Trump mengulang klaim bahwa Partai Demokrat menggunakan imigran ilegal sebagai blok pemilih. Ia mengklaim bahwa imigran ilegal berusaha memilih dalam pemilihan presiden AS.

Namun, menurut Bipartisan Policy Center, adalah ilegal bagi imigran tidak berdokumen untuk memilih dalam pemilihan federal di AS. Undang-Undang Reformasi Imigrasi Ilegal dan Tanggung Jawab Imigran 1996 secara tegas melarang non-kewarganegaraan untuk memberikan suara dalam pemilihan federal.

Editor: Handoyo .