Momen Nataru, Budi Gadai Proyeksi Pembiayaan Gadai Naik 10%-15%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatra Utara menyampaikan pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) kebutuhan dana masyarakat cenderung akan meningkat. Hal ini biasanya berdampak pada peningkatan permintaan untuk layanan gadai.

Direktur Budi Gadai Indonesia Budiarto memperkirakan, pada momen Nataru akan ada lebih banyak nasabah yang datang untuk menggadaikan barang jaminannya, agar bisa memenuhi kebutuhannya.

Menurut dia, hal ini bisa meningkatkan volume transaksi perusahaan, yang berpotensi meningkatkan laba Budi Gadai.


“Biasanya, permintaan pembiayaan gadai di bulan biasa sekitar Rp 16 miliar. Namun, dengan adanya momen Natura, kami memperkirakan naik signifikan sehingga gadai di bulan Desember bisa meningkat sekitar 10%-15%,” kata Budiarto saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (28/11).

Lebih lanjut Budiarto menuturkan, untuk menghadapi potensi kenaikan permintaan selama momen Nataru, Budi Gadai telah mempersiapkan dana yang cukup dan akan meningkatkan efisiensi operasional, serta mempercepat proses layanan agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah dengan baik selama periode tersebut. .

Baca Juga: Budi Gadai Catatkan Transaksi Gadai Sebesar Rp 170 Miliar per Oktober 2024

“Sementara untuk menghadapi potensi kenaikan permintaan selama Nataru, kami akan mengoptimalkan penggunaan dana yang ada saat ini,” imbuhnya.

Adapun transaksi Budi Gadai tercatat sebesar Rp 170 miliar per Oktober 2024.

Nilai itu meningkat 22,3%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 139 miliar.

Budiarto menerangkan, peningkatan itu disebabkan oleh tingginya permintaan terhadap dana cepat, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Ditambah makin tingginya suku bunga yang membuat gadai menjadi pilihan yang lebih menarik dibandingkan pinjaman bank.

Tak hanya itu, Budiarto mengatakan meningkatnya transaksi gadai bisa menunjukkan bahwa orang lebih banyak berutang lewat gadai untuk menjaga likuiditas, terutama saat daya beli melemah.

Sebab, dia bilang gadai menjadi alternatif untuk mendapatkan dana tunai dengan proses yang cepat dan mudah.

Baca Juga: Budi Gadai Catat Transaksi Gadai Rp 152,3 Miliar per September 2024

Sementara itu, Budiarto memproyeksikan bisnis gadai hingga akhir tahun cenderung terus meningkat. Hal ini dipicu oleh daya beli masyarakat yang melemah dan  ketidakpastian ekonomi yang masih terus berlanjut. 

Selanjutnya: Laba Terang Dunia (UNTD) Merosot 62,52% pada Kuartal III-2024

Menarik Dibaca: Garuda Indonesia Siap Implementasikan Kebijakan Penuruanan Harga Tiket Saat Nataru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari