Jakarta. Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia tampaknya terancam sirna. Alih-alih makin kencang, pertumbuhan ekonomi kita sepanjang paro tahun pertama tahun ini justru melempem, hingga mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi negara kita selama kuartal II–2014 hanya 5,12%. Pencapaian ini lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I–2014 sebesar 5,22%. Selain didorong perlambatan kinerja ekspor lantaran larangan ekspor mineral, pertumbuhan ekonomi tertekan akibat kontraksi belanja pemerintah yang tercatat minus 0,7%. Jika tak ingin kehilangan momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah tentu harus bekerja keras. Tapi, bukan hal yang mudah menggenjot pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang tengah lesu. Pemerintah lebih memilih menurunkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebelumnya dipatok di level 6%. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,5%.
Momentum pertumbuhan ekonomi terancam sirna
Jakarta. Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia tampaknya terancam sirna. Alih-alih makin kencang, pertumbuhan ekonomi kita sepanjang paro tahun pertama tahun ini justru melempem, hingga mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi negara kita selama kuartal II–2014 hanya 5,12%. Pencapaian ini lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I–2014 sebesar 5,22%. Selain didorong perlambatan kinerja ekspor lantaran larangan ekspor mineral, pertumbuhan ekonomi tertekan akibat kontraksi belanja pemerintah yang tercatat minus 0,7%. Jika tak ingin kehilangan momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah tentu harus bekerja keras. Tapi, bukan hal yang mudah menggenjot pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang tengah lesu. Pemerintah lebih memilih menurunkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebelumnya dipatok di level 6%. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,5%.