MOMSMONEY.ID - Bagi masyarakat umum, istilah microgreen pasti belumlah umum. Namun di luar negeri, sayuran yang dipanen sebelum dewasa ini sudah jamak dikonsumsi.

Microgreen merupakan sayuran yang dipanen rentang usia 7 hari  sampai 14 hari setelah disemai. Dengan masa panen yang pendek dari masa semai ini, tak heran jika ketinggian sayur hanya di kisaran 2,5 cm sampai 7,5 cm ketika dipanen.

Bayi sayuran ini diklaim memiliki nutrisi 40 kali lebih banyak ketimbang sayuran dewasa atau sayuran yang dipetik di usia panen. Di dalam sayuran imut-imut ini, banyak mengandung kalsium, magnesium, zat besi, dan mineral lainnya.

Sayuran ini biasanya dikonsumsi secara langsung alias tidak dimasak. Umumnya untuk salad atau garnis aneka masakan. Jenis sayuran microgreen pada umumnya ada selada, lobak, kale, bayam, bunga matahari, kobis, brokoli, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Bagi yang Berani Nonton, Ini 5 Rekomendasi Film Thriller Disturbing Ini di Netflix

Steaven Livan, Pemilik Grou Farming, mengungkapkan, saat ini di Indonesia memang belum umum sayuran micorgreen dikonsumsi. Baru di kalangan tertentu saja.

"Kalau di Indonesia ini, pasarnya kebanyakan untuk kebutuhan hotel dan restoran," kata Steaven kepada Momsmoney.

Namun, tiga tahun belakangan, makin banyak petani microgreen yang menawarkan hasil taniannya untuk pasar ritel. "Mengingat manfaatnya yang besar tentu masyarakat kita perlu diedukasi," jelas dia.

Baca Juga: Cafe Hopping, Kenali Trend Icip-Icip di Cafe Shop Lucu Ini Yuk

Steven meyakini, dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat, lama-kelamaan sayuran microgreen bakal dilirik.

"Selain kaya nutrisi, konsumsinya juga praktis. Tak perlu repot memasak atau bikin resep. Cuci langsung bisa konsumsi," ujarnya.

Fungsi microgreen memang seperti lalapan namun kaya nutrisi. Untuk satu batang sayur microgreen setara dengan satu batang sayuran dewasa.

Jadi, kalau tak mau repot masak sayur untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, cukup taburi menu makan Anda dengan sayuran microgreen ini, lo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fransiska Firlana