Moms Wajib Tahu, Waspadai 5 Dampak Stunting pada Anak



MOMSMONEY.ID - Inilah beberapa dampak stunting pada anak yang perlu orangtua ketahui, agar bsia mengantisipasinya dengan cara yang tepat.

Stunting adalah salah satu tolak ukuran utama yang dapat mengetahui kekurangan gizi pada anak.

Ini menunjukkan bahwa seorang anak gagal mencapai potensi pertumbuhannya sebagai akibat dari penyakit, kesehatan yang buruk, dan kekurangan gizi. 


Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak aspek, mulai dari aspek pendidikan hingga ekonomi. Stunting adalah kondisi yang harus segera mendapatkan penanganan.

Pasalnya, dampak stunting dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan merugikan anak di masa depan dan hal ini harus diketahui orang tua atau calon orang tua.

Stunting pada anak di awal kehidupan, terutama pada 1.000 hari pertama sejak konsepsi sampai usia dua tahun, memiliki konsekuensi fungsional yang merugikan anak.

Beberapa konsekuensi tersebut termasuk kognisi dan kinerja pendidikan yang buruk, produktivitas yang hilang dan disertai dengan penambahan berat badan yang berlebihan di kemudian hari. 

Selain itu, akan ada peningkatan risiko penyakit kronis terkait nutrisi pada kehidupan saat dewasa.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Inilah 5 Cara Mencegah Mata Minus pada Anak

Penyebab stunting pada anak

Stunting dapat disebabkan oleh berbagai macam hal yang mendasarinya. Dirangkum dari Kids Health, penyebab paling umum stunting pada anak antara lain: 

1. Riwayat keluarga bertubuh pendek

Penyebab stunting pada anak yang pertama adalah riwayat keluarga bertubuh pendek.

Jika orang tua atau anggota keluarga lain bertubuh pendek, biasanya pertumbuhan anak akan lebih lambat daripada teman sebayanya.

Pertumbuhan yang tertunda karena riwayat keluarga bukanlah indikasi masalah yang mendasarinya.

2. Penundaan pertumbuhan konstitusional

Penyebab stunting pada anak yang kedua adalah penundaan pertumbuhan konstitusional. Anak-anak dengan kondisi ini lebih pendek dari rata-rata tetapi tumbuh dengan kecepatan normal.

Mereka biasanya mengalami “usia tulang” yang tertunda, yang berarti tulang mereka matang lebih lambat dari usia mereka.

Hal ini menyebabkan tinggi badan di bawah rata-rata di tahun-tahun awal usia remaja, tetapi mereka cenderung mengejar saat beranjak dewasa.

3. Kekurangan hormon pertumbuhan

Penyebab stunting pada anak yang selanjutnya adalah kekurangan hormon pertumbuhan. Dalam keadaan normal, hormon pertumbuhan mendorong pertumbuhan jaringan tubuh.

Anak-anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan sebagian atau seluruhnya tidak akan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang sehat.

4. Hipotiroidisme

Penyebab stunting pada anak yang lainnya adalah hipotiroidisme. Bayi atau anak-anak dengan hipotiroidismememiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif.

Tiroid bertanggungjawab untuk melepaskan hormon yang mendorong pertumbuhan normal, jadi pertumbuhan yang tertunda adalah tanda yang mungkin dari tiroid yang kurang aktif.

5. Mengalami sindrom turner

Penyebab stunting pada anak yang kelima adalah sindrom Turner. Sindrom Turner adalah kondisi genetik yang memengaruhi wanita yang kehilangan sebagian atau seluruh satu kromosom X. TS memengaruhi sekitar 1 dari 2.500 perempuan.

6. Penyebab lain dari pertumbuhan yang tertunda

Seperti yang juga dijelaskan Kids Health, selain penyebab umum, ada penyebab yang kurang umum stunting pada anak yang perlu Anda ketahui, antara lain: 

  • Down syndrome, suatu kondisi genetik di mana individu memiliki 47 kromosom, bukan 46 yang biasa
  • Skeletal displasia, sekelompok kondisi yang menyebabkan masalah pada pertumbuhan tulang
  • Jenis anemia tertentu, seperti anemia sel sabit
  • Penyakit ginjal, jantung, pencernaan, atau paru-paru
  • Penggunaan obat-obatan tertentu oleh ibu kandung selama kehamilan
  • Kekurangan nutrisi jangka panjang anak disertai dengan adanya atau peningkatan kebutuhan energi akibat infeksi berulang atau penyakit kronis lainnya.
  • Stres yang parah
 Baca Juga: Waspadai! Ini Sederet Penyakit Kronis yang Rentan Terjadi di Usia Muda

Dampak stunting terhadap kesehatan anak

Stunting dapat memengaruhinya perkembangan anak. Dalam jangka pendek, stunting pada anak menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik.

Sekilas, proporsi tubuh anak stunting mungkin terlihat normal. Namun, kenyataannya ia lebih pendek dari anak-anak seusianya.

Seiring dengan bertambahnya usia anak, stunting dapat menyebabkan berbagai macam masalah, di antaranya:

1. Kecerdasan anak di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak bisa maksimal.

2. Sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit.

3. Anak akan lebih tinggi berisiko menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Dampak buruk stunting yang menghantui hingga usia tua membuat kondisi ini sangat penting untuk dicegah.

Gizi yang baik dan tubuh yang sehat merupakan kunci dari pencegahan stunting. Dilansir dari Everyday Health, berikut hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah stunting, antara lain: 

1. Mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan selama menyusui.

2. Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Kecil, seperti memberikan ASI eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usi

3. Rutin memeriksakan kehamilan serta pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir.

4. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan, serta memiliki sanitasi yang bersih di lingkungan rumah.

Menghindari terjadinya stunting memang memerlukan ketekunan dan usaha yang menyeluruh dari semua pihak. Ingat, tanggungjawab ini bukan hanya milik para ibu, melainkan milik seluruh anggota keluarga.

Apabila Anda masih ada kebingungan mengenai pencegahan stunting atau sumber gizi yang baik untuk ibu hamil dan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Itulah beberapa dampak stunting pada anak yang perlu orangtua ketahui, agar bsia mengantisipasinya dengan cara yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Helvana Yulian