KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) telah menutup periode September 2024 dengan cukup positif. Ini tercermin dari laba bersih BMRI yang capai Rp 42 triliun selama sembilan bulan pertama 2024. Realisasi tersebut naik 7,59% secara tahunan (YoY). Hal tersebut sejalan dengan realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai 20,8% secara
year on year (YoY) menjadi Rp 1.590 triliun. Pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh kredit segmen
wholesale yang merupakan
core business Bank Mandiri. Capaian tersebut diikuti dengan kualitas aset yang terjaga dan semakin membaik, tercermin secara bank-only rasio kredit bermasalah atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97% atau menurun 39 basis poin (bps) secara tahunan.
Hingga akhir September 2024 Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen. Adapun, pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit segmen korporasi yang mencatat pertumbuhan 29,4% secara YoY menjadi Rp 581 triliun di akhir kuartal III-2024.
Baca Juga: Jelang Rilis Kinerja Kuartal III 2024, Begini Rekomendasi Saham Bank KBMI 4 Tidak hanya itu, pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga ikut didorong oleh segmen mikro produktif dan SME yang masing-masing tumbuh 13,04% dan 13,7% secara tahunan di akhir September 2024. “Bank Mandiri konsisten memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan menyalurkan kredit ke sektor riil guna mendukung ekonomi masyarakat dan Perekonomian Indonesia,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Rabu (30/10). Bank Mandiri juga mempertegas komitmennya terhadap ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang hingga September 2024 telah mencapai Rp 32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293 ribu pelaku UMKM. Adapun, dalam penyaluran KUR ini, Bank Mandiri memperkuat sektor produksi serta membangun sinergi bisnis dengan nasabah
wholesale untuk mendorong kolaborasi yang lebih luas. Darmawan menambahkan, ke depan Bank Mandiri akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis secara berkelanjutan seperti Pertanian & Perkebunan, Telekomunikasi, Energi, Industri Makanan dan Minuman dan sektor-sektor padat karya di berbagai wilayah. “Melalui strategi penyaluran kredit yang mengutamakan sektor ekonomi kerakyatan, kami optimistis target pertumbuhan kredit sesuai
guidance pada kisaran 16%-18% YoY dapat tercapai pada akhir tahun 2024,” imbuhnya.
Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tercatat senilai Rp 1.667,5 triliun. Di mana, dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan tetap mendominasi dengan nilai mencapai Rp 1.231 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari