Moncer, BRI Catatkan Penawaran ORI023 yang Masuk Capai Rp 2,07 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membukukan total penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 sebesar Rp 2,07 triliun. Instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel tersebut digemari salah satunya karena kupon yang ditawarkan.

Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto menilai, ORI023 sangat diminati masyarakat karena dijamin aman oleh pemerintah. Dari sisi imbal hasil, ORI023 memiliki tingkat kupon yang menarik dan di atas rata-rata suku bunga deposito perbankan yaitu 5,90% untuk tenor 3 tahun dan 6,10% untuk tenor 6 tahun.

“ORI023 juga bersifat tradable atau dapat diperjualbelikan, sehingga investor dapat menjual ORI023 sebelum jatuh tempo di pasar sekunder. Keuntungan lainnya adalah ORI023 bisa di jadikan agunan kredit,” kata Aestika saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/7).


Aestika mengungkapkan, realisasi penjualan ORI023 melalui BRI adalah sebesar Rp 2,07 triliun. Angka penjualan tersebut meningkat sebesar 105% dari seri sebelumnya yakni ORI022 yang ditawarkan tahun lalu.

Baca Juga: Masyarakat Antusias, Bank BCA Catatkan Penjualan ORI023 Sebesar Rp 8 Triliun

Secara rinci, penjualan ORI023 tenor 3 tahun (ORI023-T3) di BRI tercatat sebesar Rp 1,51 triliun. Sementara penjualan sisanya dari ORI023 tenor 6 tahun (ORI023-T6) sebesar Rp 556 miliar.

Menurut Aestika, tenor 3 tahun lebih diminati oleh nasabah karena jangka waktunya yang tidak terlalu panjang. Kupon yang ditawarkan tenor 3 tahun juga masih cukup menarik diatas rata-rata suku bunga deposito perbankan.

Adapun demografi investor BRI yang membeli ORI023 yakni terdiri dari generasi Gen X sebesar 45%, generasi Baby Boomers  sebesar 31%, generasi Y sebesar 20%, serta generasi Gen Z  sebesar 4%. Pekerjaan mayoritas investor yang memesan ORI023 melalui BRI adalah Wiraswasta.

Dari segi wilayah, investor ORI023 terbanyak berasal dari wilayah Jabotabek dengan persentase sebesar 40%. Disusul dari wilayah Pulau Jawa dengan persentase sebesar 31%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari