Mondelez membangun pusat penelitian kakao senilai US$13 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mondelez Internasional meresmikan pusat penelitian tanaman kakao berskala global di Pasuruan Jawa Timur. Tempat penelitian dan inovasi untuk menghasilkan kakao berkualitas ini dikembangkan dengan nilai investasi sekitar US$13 juta.

"Kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat, Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut," ungkap Maurizio Brusadelli, Executive Vice President dan President Asia, Middle East and Africa Mondelez International akhir pekan ini.

Menurutnya sebagai salah satu pengguna kakao terbesar di dunia, Mondelez ingin berkontribusi menciptakan keberlanjutan sektor kakao. Pasuruan Cocoa Technical Centre (PCTC) menggabungkan fasilitas penelitian dan pengembangan yang ditunjang laboratorium dan area pasca-panen lengkap dengan area pembibitan dan modul penanaman seluas lima hektare.


PCTC adalah pusat penelitian ke-12 yang dikembangkan oleh Mondelez Internasional. Indonesia sendiri dipilih karena merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia. Perkebunan kakao di tanah air tumbuh pesat dalam 30 tahun terakhir.

Baca Juga: Di kala pandemi, industri pengolahan kakao sumbang ekspor US$ 549 juta

Nantinya, hasil praktik dan penelitian PCTC akan dapat diterapkan oleh komunitas pemberdayaan petani besutan Mondelez, Cocoa Life. Di Indonesia, program Cocoa Life telah berlangsung semenjak tahun 2013 dan kini telah memberdayakan lebih dari 43.000 petani kakao yang tersebar di 4 provinsi.

Terapkan 3M

Meski berinvestasi mengembangkan sarana penelitian di tengah pandemi tetapi Mondelez tetap mengedepankan protokol kesehatan mulai dari masuk pabrik, saat bekerja hingga saat pulang. Operasional fasilitas yang di PCTC menerapkan prinsip 3M yaitu #cucitangan #pakaimasker #jagajarak.

Neri Fatrina Sari, Country HSE Lead Mondelez Indonesia menyebut perusahaan telah menyediakan masker untuk karyawan, menyediakan tempat cuci tangan dengan air dan sabun dan hand sanitizer di banyak lokasi. Manajemen juga memberikan training secara berkala untuk meningkatkan awareness karyawan dan kontraktor yang bekerja.

Poster dan banner berisi informasi tentang Covid-19 juga dipajang di beberapa titik untuk mengedukasi semua yang terlibat. Jika ditemui pelanggaran terhadap protokol kesehatan maka yang bersangkutan akan diberi teguran lisan. "Ada dialog antara karyawan dengan atasan," pungkas Neri.

Baca Juga: Mondelez rilis Oreo Edisi Spesial Huruf secara terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati