JAKARTA. Produsen makanan dan minuman asal Amerika Serikat ingin mencuil gurih potensi bisnis makanan sarapan di Indonesia. Berdasarkan riset Mondelez Indonesia, nilai bisnis makanan sarapan di Indonesia tahun lalu mencapai Rp 31,6 triliun. Meski baru muncul belakangan lewat produk biskuit Belvita pada 19 April lalu, Mondelez tak jiper. Mereka yakin, menyodorkan biskuit sebagai sarapan menjadi tawaran berbeda dibandingkan produk lain. "Bisnis biskuit di pasar Indonesia sangat besar sekali. Kontribusi bisnis biskuit pada keseluruhan produk kami, di atas 50%,” katanya," kata Sunil Taldar, Presiden Direktur Mondelez Indonesia, Selasa (22/11). Namun, Mondelez sadar identitas nama menjadi salah satu pertimbangan konsumen. Dus, mereka berharap nama perusahaan bisa semakin dikenal di pasaran Indonesia pasca menghadirkan produk Belvita. Mondelez memiliki tiga pabrik di Jawa Barat, yakni Cikarang, Karawang dan Bandung. Tak menutup kemungkinan Mondelez akan menambah pabrik.
Mondelez mencuil gurihnya bisnis sarapan
JAKARTA. Produsen makanan dan minuman asal Amerika Serikat ingin mencuil gurih potensi bisnis makanan sarapan di Indonesia. Berdasarkan riset Mondelez Indonesia, nilai bisnis makanan sarapan di Indonesia tahun lalu mencapai Rp 31,6 triliun. Meski baru muncul belakangan lewat produk biskuit Belvita pada 19 April lalu, Mondelez tak jiper. Mereka yakin, menyodorkan biskuit sebagai sarapan menjadi tawaran berbeda dibandingkan produk lain. "Bisnis biskuit di pasar Indonesia sangat besar sekali. Kontribusi bisnis biskuit pada keseluruhan produk kami, di atas 50%,” katanya," kata Sunil Taldar, Presiden Direktur Mondelez Indonesia, Selasa (22/11). Namun, Mondelez sadar identitas nama menjadi salah satu pertimbangan konsumen. Dus, mereka berharap nama perusahaan bisa semakin dikenal di pasaran Indonesia pasca menghadirkan produk Belvita. Mondelez memiliki tiga pabrik di Jawa Barat, yakni Cikarang, Karawang dan Bandung. Tak menutup kemungkinan Mondelez akan menambah pabrik.