Moody's: Danamon beruntung jika dicaplok BTMU



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investors Service menilai PT Bank Danamon Tbk (BDMN) akan diuntungkan dengan masuknya Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) sebagai pemegang saham.

Seperti diketahui, BTMU berencana membeli sekitar 40% saham Bank Danamon. Lembaga keuangan asal Jepang yang merupakan anak usaha Mitshubishi UFJ Financial Group itu akan mengejar sebagai pemilik mayoritas. Nilai investasi awal akuisisi ini mencapai ¥ 200 miliar atau US$ 1,76 miliar. BTMU akan masuk pada April 2018.

Wakil Presiden sekaligus Senior Credit Officer Moody's Investors Service, Srikanth Vadlamani menyebut, kesepakatan itu akan menjadi kredit positif bagi Bank Danamon, karena akan mendapat dukungan afiliasi yang lebih besar.


Saat ini, Temasek Holdings Limited mengempit 67% saham BDMN, dan peringkat BDMN didukung afiliasi dari Temasek. "Namun, kepemilikan Temasek di bank lebih banyak pada investasi finansial dibandingkan strategi. Dukungan dari Temasek terhadap peringkat BDMN hanya  moderat, mengarah ke kenaikan satu tingkat dari penilaian awal," kata Srikanth dalam keterangan tertulis, Senin (13/11).

Sementara, lanjut Srikanth, karena investasi BTMU lebih bersifat strategis, mungkin akan lebih bersedia memberikan dukungan luar biasa bagi BDMN jika diperlukan. "Ini secara positif akan mempengaruhi penilaian kami terhadap dukungan afiliasi bagi bank," katanya.

Rencana investasi BDMU di Indonesia bagian dari upaya memperluas pasar luar negeri, di tengah tertekannya keuntungan perusahaan akibat tingkat suku bunga sangat rendah di Jepang. Saat ini, pasar luar negeri menyumbang sekitar 40% terhadap total bisnis pinjaman BTMU.

Sebagai gambaran, saat ini, BTMU memiliki 77% saham di Bank of Ayudhya, lalu 20% saham di Vietnam JSC Bank for Industry and Trade, dan 20% saham di Philippines Security Bank Corporation.

Menurut Srikanth, Moody's mencatat rencana BTMU yang hanya mengakuisisi 40% saham BDMN, kemungkinan karena peraturan yang berlaku di Indonesia tidak mengizinkan investor tunggal memegang saham lebih besar dari jumlah tersebut. Kecuali, BTMU menerima pengecualian khusus dari regulator.

"Kemampuan BTMU untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di atas 40% akan menjadi faktor penting dalam penilaian kami atas dukungannya terhadap BDMN," lanjut Srikanth. Mengutip laporan Nikkei, BTMU berencana meningkatkan kepemilikan sahamnya di atas 40%.

Saat ini, kepemilikan saham di Bank Danamon terdiri dari Asia Financial Indonesia Pte. Ltd. (Temasek Holdings Limited) sebesar 67,37%, lalu JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds sebesar 6,51%, dan masyarakat 26,12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini