KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Moody's Investor Services akan memangkas peringkat atas pinjaman yang dijamin oleh Amerika Serikat (AS) alias collateralized loan obligations (CLO) senilai US$ 22 miliar. Ini artinya ada seperlima obligasi yang diperingkat Moody's akan dipangkas rating. Setelah pandemi Covid 19 perusahaan Amerika Serikat terkikis keuangannya. Perusahaan pemeringkat tersebut harus mengambil tindakan atas 859 obligasi dari 358 CLO yang mengemas pinjaman dengan memanfaatkan berbagai tingkat risiko dan pengembalian. Langkah ini mempengaruhi sekitar 19% dari CLO yang diperingkat Moody yang membeli pinjaman sindikasi luas ketika utang yang mendasarinya diturunkan peringkat. "Kerugian yang diperkirakan pada CLO telah meningkat secara material," kata Moody's dalam rilis seperti dikutip Bloomberg. Pandemi corona telah menurunkan pendapatan di bisnis, menyebabkan kualitas kredit memburuk. Lebih dari 40% obligasi yang ditinjau menyandang peringkat A sebanyak 13 dan 355 peringkat pada tingkat Baa. Sisanya memiliki peringkat sub investasi hingga CCC.
Baca Juga: S&P Pangkas Outlook Indonesia, Untungnya BI Bisa Intervensi di Pasar Primer CLO adalah pembeli terbesar di pasar pinjaman leveraged US$ 1,2 triliun dalam beberapa tahun terakhir. Ini memicu lonjakan pembelian yang didorong utang dan transaksi lainnya. Tetapi pinjaman telah terpukul dalam kekalahan pasar dipicu pandemi corona. Indeks acuan jatuh pada bulan lalu ke level terendah sejak krisis keuangan global. Indeks telah memulihkan beberapa kerugiannya dalam beberapa minggu terakhir. Tingkat kerugian yang ditimbulkan oleh obligasi CLO tergantung pada eksposur transaksi terhadap penurunan peringkat dan tindakan peringkat negatif lainnya pada pinjaman yang mendasarinya. Serta prioritas obligasi dalam struktur modal.