JAKARTA. Moody's Investors Service melihat ada titik cerah untuk pertumbuhan bisnis di Indonesia. Lembaga pemeringkat ini meramal, koporasi-korporasi di Indonesia tahun 2017 akan kembali mencetak pertumbuhan laba, setelah melewati masa stabil di tahun ini. Harga komoditas dan pertumbuhan infrastruktur akan menjadi kunci pertumbuhan kinerja korporasi di tahun 2017. Moody's berekspektasi, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun depan akan tumbuh 5,2%. Dari hitungannya, ini akan mendukung pertumbuhan laba korporasi 2%-6%.
"Kenaikan harga komoditas akan menguntungkan sektor minyak dan gas, kelapa sawit dan batubara, sementara BUMN akan mendorong pendanaan pemerintah melangsungkan proyek-proyek infrastruktur raksasa," tulis Moody's dalam rilis Inside ASEAN , Rabu (14/12). Moody's melihat, penjualan properti masih akan lemah, sementara perusahaan telekomunikasi mencetak pertumbuhan bisnis stabil didukung bisnis data. Agenda reformasi dan upaya mendorong investasi infrastruktur, menurut Moody's akan mendorong sektor industrial. Misalnya, upaya pembangunan proyek listrik 35.000 MW akan mendorong permintaan di sektor konstruksi, material bangunan, dan alat berat. Langkah pemerintah mendorong belanja akan mendorong belanja konsumer. Pengeluaran masyarakat untuk properti, otomotif, alat elektronik akan ikut terdongkrak.