JAKARTA. Setelah Standard&Poor's, Moody's Investors Service juga menurunkan peringkat dan obligasi senior milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dari B3 menjadi B2. Peringkat tersebut juga berlaku bagi obligasi yang dikeluarkan oleh Bumi Capital Pte Ltd dan Bumi Investment Pte Ltd. Simon Wong, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's dalam rilisnya, Jumat (7/6), mengatakan, penurunan peringkat ini mencerminkan kemampuan BUMI membayar utang jatuh tempo secara tepat waktu. "Ada keterlambatan dalam pemisahan Bumi Resources dari Bumi Plc dan penghentian pekerjaan oleh kontraktor penambang di tambang Arutmin sejak akhir April," papar dia. Moody's fokus pada tiga hal dalam membudel peringkat BUMI terbaru. Pertama, kemampuan BUMI bisa membayar utang jangka pendek US$ 150 juta yang jatuh tempo pada Agustus 2013. Kedua, usaha BUMI untuk mengurangi utang melalui penjualan aset. Ketiga, mulai beroperasinya tambang di Senakin dan Satui sesegera mungkin. Jika tidak, akan berdampak material dan bisa mengurangi target produksi dan tentu pada kas operasional.
Moody's memangkas rating BUMI menjadi B2
JAKARTA. Setelah Standard&Poor's, Moody's Investors Service juga menurunkan peringkat dan obligasi senior milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dari B3 menjadi B2. Peringkat tersebut juga berlaku bagi obligasi yang dikeluarkan oleh Bumi Capital Pte Ltd dan Bumi Investment Pte Ltd. Simon Wong, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's dalam rilisnya, Jumat (7/6), mengatakan, penurunan peringkat ini mencerminkan kemampuan BUMI membayar utang jatuh tempo secara tepat waktu. "Ada keterlambatan dalam pemisahan Bumi Resources dari Bumi Plc dan penghentian pekerjaan oleh kontraktor penambang di tambang Arutmin sejak akhir April," papar dia. Moody's fokus pada tiga hal dalam membudel peringkat BUMI terbaru. Pertama, kemampuan BUMI bisa membayar utang jangka pendek US$ 150 juta yang jatuh tempo pada Agustus 2013. Kedua, usaha BUMI untuk mengurangi utang melalui penjualan aset. Ketiga, mulai beroperasinya tambang di Senakin dan Satui sesegera mungkin. Jika tidak, akan berdampak material dan bisa mengurangi target produksi dan tentu pada kas operasional.