KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service menaikkan peringkat (rating) utang domestik dan luar negeri Indonesia menjadi Baa2 dengan outlook stabil dari sebelumnya Baa3 dengan outlook positif. Hal ini dinilai bisa menjadi sentimen positif bagi pasar modal.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyatakan, kenaikan peringkat tersebut bisa membuat peluang adanya aliran dana masuk alias capital inflow ke pasar modal. Meskipun tekanan karena kenaikan Fed Fund Rate (FFR) terjadi tahun ini, IHSG dinilai masih cukup kuat.

“The Fed hanya merencanakan kenaikan tingkat suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi pada tahun ini. Saya menganggap kenaikan tingkat suku bunga tersebut tidak agresif,” kata Nafan kepada KONTAN, Jumat (13/4).

Dia berkeyakinan, bahwa pemerintah akan melakukan antisipasi moneter yang efektif dalam menghadapi kenaikan tingkat suku bunga The Fed. Dengan kenaikan rating Indonesia, justru potensi dana asing yang sudah keluar bisa masuk kembali.

Menurutnya, asing melihat bahwa kebijakan ekonomi pemerintah sangat efektif mendukung stabilitas fundamental makroekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan. “Dengan demikian, kebijakan ekonomi tersebut mendapatkan kredibilitas yang baik dari pihak asing,” papar Nafan.

Selain itu, efek lain yakni adanya kemudahan dalam pembiayaan utang. Apalagi kenaikan rating ini juga bisa memberikan kepercayaan terhadap investor asing.

Lanjtu Nafan, stabilitas fundamental makroekonomi yang inklusif dan berkesinambungan merupakan faktor utama yang membuat asing masih tetap masuk ke pasar modal domestik.

“Atas nama Binaartha, target IHSG 2018 adalah masih di level 7.033,” imbuhnya. Target tersebut belum berubah dari perkiraan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini