KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investor Services mengubah pandangan alias outlook PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi negatif dari sebelumnya stabil. Meski begitu perusahaan rating ini tidak mengubah peringkat Inalum dan obligasi senior yakni tetap di Baa2. "Prospek negatif mencerminkan operasi bisnis yang lebih lemah dari kinerja beberapa anak perusahaan Inalum, terutama karena kontraksi margin di tengah harga komoditas yang turun. Begitu juga kapasitas dan ekspansi hilir yang melemah," kata Nidhi Dhruv, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's dalam rilis Senin (13/4). Moody's memperkirakan kinerja keuangan Inalum lebih lemah, apalagi masih harus mendanai akuisisi 20%-25% saham di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menggunakan utang. Ini tentu mengerek tingkat utang Inalum menjadi sekitar US$ 6,5 miliar dan bruto leverage yang disesuaikan menjadi 8,0-8,5 kali di 2020, meningkat dari 2019 di 6,2 kali.
Moody's pangkas outlook Inalum menjadi negatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investor Services mengubah pandangan alias outlook PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi negatif dari sebelumnya stabil. Meski begitu perusahaan rating ini tidak mengubah peringkat Inalum dan obligasi senior yakni tetap di Baa2. "Prospek negatif mencerminkan operasi bisnis yang lebih lemah dari kinerja beberapa anak perusahaan Inalum, terutama karena kontraksi margin di tengah harga komoditas yang turun. Begitu juga kapasitas dan ekspansi hilir yang melemah," kata Nidhi Dhruv, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's dalam rilis Senin (13/4). Moody's memperkirakan kinerja keuangan Inalum lebih lemah, apalagi masih harus mendanai akuisisi 20%-25% saham di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menggunakan utang. Ini tentu mengerek tingkat utang Inalum menjadi sekitar US$ 6,5 miliar dan bruto leverage yang disesuaikan menjadi 8,0-8,5 kali di 2020, meningkat dari 2019 di 6,2 kali.