KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG. Lembaga pemeringkat Moody's memangkas proyeksi ekonomi Afrika Selatan menjadi kontraksi 6,5% pada tahun fiskal 2020. Paket stimulus senilai 500 miliar rand atau setara US$ 26,29 miliar akan melemahkan keuangan publik dan membatasi kemampuan pemerintah untuk menyediakan dukungan kepada perusahaan milik negara. Dengan laporan terbaru ini, Moody's, memangkas proyeksi sebelumnya yang dikeluarkan pada 14 April lalu. Kala itu, Moody's memperkirakan PDB tahunan Afrika Selatan yang berakhir 31 Maret 2021, akan kontraksi 2,5%. Dalam laporan penelitian yang dirilis Jumat (24/4) lalu, Moody's juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan akan pulih 4,5% pada tahun 2021.
Baca Juga: Atasi pandemi Afrika, IMF dan World Bank mendesak aksi menutup gap US$ 44 miliar Sebelumnya, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan paket penyelamatan, setara dengan 10% dari PDB negara paling maju di Benua Afrika tersebut. Ini dilakukan untuk meredam pukulan ekonomi akibat pandemi virus corona.