KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Moody's Investors Service menyatakan margin distribusi gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan tetap lemah dalam satu hingga dua tahun mendatang. Perusahaan berkode saham PGAS ini konsisten dengan tren penurunan yang ditunjukkan dalam beberapa tahun terakhir. Prediksi Moody's ini didasarkan pada perkiraan akan adanya penurunan permintaan gas dari sektor pembangkit listrik dan berkurangnya kemampuan PGN untuk menetapkan harga gas karena peraturan baru. Wakil Presiden dan analis Senior Moody's Abhishek Tyagi mengemukakan, perubahan kepemilikan PGN dari Pemerintah Indonesia kepada Pertamina, tidak akan mengubah kepentingan strategis PGN ke Indonesia. Dengan demikian, dukungan pemerintah kemungkinan akan berlanjut. "Integrasi masih sedang dirancang dan pengaruhnya terhadap metrik keuangan PGN masih belum pasti," kata Tyagi dalam keterangan tertulis, Kamis (3/5).
Moody's: PGAS hadapi tantangan bisnis dan ketidakpastian reorganisasi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Moody's Investors Service menyatakan margin distribusi gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan tetap lemah dalam satu hingga dua tahun mendatang. Perusahaan berkode saham PGAS ini konsisten dengan tren penurunan yang ditunjukkan dalam beberapa tahun terakhir. Prediksi Moody's ini didasarkan pada perkiraan akan adanya penurunan permintaan gas dari sektor pembangkit listrik dan berkurangnya kemampuan PGN untuk menetapkan harga gas karena peraturan baru. Wakil Presiden dan analis Senior Moody's Abhishek Tyagi mengemukakan, perubahan kepemilikan PGN dari Pemerintah Indonesia kepada Pertamina, tidak akan mengubah kepentingan strategis PGN ke Indonesia. Dengan demikian, dukungan pemerintah kemungkinan akan berlanjut. "Integrasi masih sedang dirancang dan pengaruhnya terhadap metrik keuangan PGN masih belum pasti," kata Tyagi dalam keterangan tertulis, Kamis (3/5).