Moody's: Rasio default perusahaan Asia rendah



NEW YORK. Moody's Investors Service mengatakan, tingkat default bagi perusahaan-perusahaan non finansial yang memiliki risiko tinggi di Asia akan tetap di level rendah hingga akhir tahun. Perkiraannya dikisaran 2,9% pada akhir 2017. 

"Ini menunjukkan pertumbuhan global yang meluas, harga komoditas yang membaik dan ekspektasi pengetatan moneter yang hati-hati di negara-negara ekonomi kuat termasuk Amerika Serikat (AS), China dan Uni Eropa (UE)," ujar Clara Lau, analis Moody's dalam rilis riset terbarunya berjudul Default Report — Asian high-yield non-financial corporates.

Normalisasi kebijakan moneter di mayoritas ekonomi dunia tersebut secara bertahap akan mendukung likuiditas pasar di jangka pendek. 

Pasar obligasi yang kembali bergairah memungkinkan banyak perusahaan mencari likuiditas untuk memenuhi kebutuhan refinancing dan modal usaha. "Kondisi tersebut mengurangi tekanan likuiditas dan menurunkan risiko gagal bayar," kata dia. 

Perusahaan-perusahaan tambang mulai percaya diri lantaran harga komoditas perlahan membaik. 

Moody's menunjukkan tingkat default perusahaan berisiko tinggi di Asia di level 1,5% pada akhir Juni 2017. Hasil tersebut lebih rendah dari periode sama di 2016 yang berada di level 4,9%. Kondisi ini sejalan dengan tren default dalam portfolio global dan portfolio AS. 

Editor: Rizki Caturini