Moody's Tetapkan Peringkat Adira Finance (ADMF) di Level Baa1



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investors Service mempertahankan peringkat surat utang PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) di level Baa1 untuk mata uang lokal dan asing. Moody's juga mempertahankan prospek stabil pada Adira Finance.

Moody's dalam rilis menjelaskan, peringkat Baa1 yang disandang Adira Finance menilai kinerja keuangan perusahaan yang baik. Selain itu, Moody's juga memandang positif dukungan induk usaha Adira Finance, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 

Moody's juga meningkatkan peringkat Adira menjadi ba1 dari ba2. Kondisi ini mencerminkan peningkatan buffer modal dan pendanaan.


Baca Juga: Danamon , Adira Finance&MUFG Dukung Festival Pertukaran Budaya Jak-Japan Matsuri 2023

Per September 2023, Adira Finance mengalami kenaikan rasio ekuitas berwujud terhadap total aset menjadi 35% dari 23% pada tahun 2019. Ini didorong peningkatan pendapatan dan penurunan buku pinjaman selama pandemi Covid-19. Moody's memperkirakan, rasio modal akan menurun tetapi masih di level yang tinggi yakni 30% pada akhir tahun 2024. Ini karena tingginya pertumbuhan kredit dan pembayaran dividen tunai.

Adira Finance juga dianggap memiliki profil pendanaan yang baik. Sebab, ketergantungannya pada pinjaman terjamin telah berkurang secara signifikan. Utang terjamin hanya mencakup 2% dari aset perusahaan pada September 2023. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 29%. 

Total aset Adira Finance tidak terbebani karena memiliki fleksibilitas keuangan untuk menarik pendanaan terjamin jika ada tekanan pasar. 

Menurut Moody's, rasio kredit bermasalah alias non performing finance (NPF) ditambah dengan net charge-off ADMF akan tetap berada pada kisaran 6%-7% pada tahun 2024. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun sebelum pandemi yang sebesar 8%. NPF ADMF akan tertutupi dengan baik cadangan kerugian pinjaman.

Baca Juga: Sambut Window Dressing, Harga Emas Berpeluang Melambung

Moody's memperkirakan, laba bersih Adira Finance sebagai persentase dari rata-rata aset yang dikelola akan tetap berada pada kisaran 5%-6% pada tahun 2024. Hal ini didukung pertumbuhan kredit dan margin bunga bersih yang kecil dibandingkan dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang baru-baru ini dinaikkan. 

Biaya kreditnya akan tetap signifikan pada kisaran 5%-6% dari pinjaman kotornya pada tahun 2024. Namun, kenaikan biaya kredit ADMF akan tetap tertutupi dengan baik oleh imbal hasil asetnya yang tinggi.

Apalagi saat ini, Adira Finance sensitif pada sumber pendanaan yang sangat bergantung pada kepercayaan investor. Ini karena Adira tidak dapat menerima simpanan nasabah. 

Namun demikian, Adira Finance memiliki manajemen aset-liabilitas yang baik. Adira juga memiliki akses pendanaan daridalam negeri, termasuk induknya Bank Danamon dan MUFG. Hal ini membantu memitigasi risiko pembiayaan kembali.

Baca Juga: Adira Finance Syariah Menghadirkan Pelayanan Rumah Sakit Apung di Pulau Karimun Jawa

Moody's menyebut, peringkat Adira Finance bisa naik terbatas karena sudah berada satu tingkat di atas peringkat Baa2. Kemungkinan kenaikan peringkat Adira Finance sangat tinggi dari induknya, Bank Danamon. 

Potensi peningkatan Baseline Credit Assessment Danamon yang telah disesuaikan menjadi a3, dari baa1 saat ini kemungkinan besar tidak akan menyebabkan peningkatan peringkat kredit Adira. Moody's dapat meningkatkan penilaian standalone Adira jika skor bisnis perusahaan pembiayaan di Indonesia membaik. Sementara cakupan jatuh tempo utang perusahaan meningkat menjadi 50% dan rasio NPL dan charge-off gabungan meningkat menjadi 4%.

Di sisi lain, Moody's dapat menurunkan peringkat Adira jika gabungan rasio NPF dan charge-off melebihi 12%. Selain itu, jika rasio utang terjamin melebihi 35%, rasio permodalan turun di bawah 15% dan rasio profitabilitas turun di bawah 2% maka ada potensi penurunan peringkat ADMF. Peringkat Danamon yang dipangkas juga bisa menyebabkan penurunan peringkat Adira.

Baca Juga: Moody's Pangkas Prospek Amerika Serikat (AS), Begini Efeknya

Baca Juga: Sambut Window Dressing, Harga Emas Berpeluang Melambung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana