KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investors Service menetapkan peringkat obligasi senior tanpa jaminan dan perusahaan PT Saka Energi Indonesia berada pada level B2. Sedangkan outlook Saka Energi telah diubah menjadi negatif dari peringkat yang sedang ditinjau. Analis Moody's Hui Ting Sim menjelaskan, tindakan pemeringkatan ini merupakan hasil kesimpulan atas review sebelumnya pada 7 Januari 2021 yang ingin downgrade peringkat Saka Energi. "Hasilnya kami mengonfirmasi peringkat Saka di B2. Penilaian ini berdasarkan risiko yang akan segera dihadapi Saka yakni likuiditas Saka," terang dia dalam rilis pada Rabu 7 April 2021. Risiko tersebut sudah mulai berkurang karena ada rencana pengajuan peninjauan kembali atas sengketa pajak US$ 127,7 juta. "Pada saat yang sama, kami sekarang berharap arus kas bebas alias free cash flow uang selama 12 bulan ke depan akan lebih tinggi dari sebelumnya. Ini karena peningkatan harga minyak dan rencana belanja modal yang lebih rendah. Tentunya ada pengembalian pajak," jelas Sim dalam rilis.
Moody's tetapkan peringkat Saka Energi anak usaha PGAS di B2 dengan outlook negatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investors Service menetapkan peringkat obligasi senior tanpa jaminan dan perusahaan PT Saka Energi Indonesia berada pada level B2. Sedangkan outlook Saka Energi telah diubah menjadi negatif dari peringkat yang sedang ditinjau. Analis Moody's Hui Ting Sim menjelaskan, tindakan pemeringkatan ini merupakan hasil kesimpulan atas review sebelumnya pada 7 Januari 2021 yang ingin downgrade peringkat Saka Energi. "Hasilnya kami mengonfirmasi peringkat Saka di B2. Penilaian ini berdasarkan risiko yang akan segera dihadapi Saka yakni likuiditas Saka," terang dia dalam rilis pada Rabu 7 April 2021. Risiko tersebut sudah mulai berkurang karena ada rencana pengajuan peninjauan kembali atas sengketa pajak US$ 127,7 juta. "Pada saat yang sama, kami sekarang berharap arus kas bebas alias free cash flow uang selama 12 bulan ke depan akan lebih tinggi dari sebelumnya. Ini karena peningkatan harga minyak dan rencana belanja modal yang lebih rendah. Tentunya ada pengembalian pajak," jelas Sim dalam rilis.