SINGAPURA. Lembaga pemeringkat Moody's mengatakan bahwa beban utang outstanding para produsen batubara Indonesia yang masuk pemeringkatan Moody's naik 28% pada periode 2009 ke 2011. Sebab, utang untuk membiayai ekspansi, akusisisi, dan peningkatan integrasi perusahaan bertambah. Saat ini Moody's memeringkat empat perusahaan batubara Indonesia. Keempatnya adalah PT Adaro Indonesia Tbk (ADRO), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Indika Energy Tbk (INDY). Masalahnya, kenaikan beban utang ini akan mengancam perusahaan batubara itu mendapat rating negatif. Terutama karena terjadi di tengah harga batubara yang melemah. Moody's mengungkapkan hal ini dalam laporan bertajuk 'Ketahanan Perusahaan Tambang Indonesia Diuji Jika Harga Tetap Rendah' yaang terbit pada 17 Agustus 2012.
Moody's: Utang 4 produsen batubara RI naik 28%
SINGAPURA. Lembaga pemeringkat Moody's mengatakan bahwa beban utang outstanding para produsen batubara Indonesia yang masuk pemeringkatan Moody's naik 28% pada periode 2009 ke 2011. Sebab, utang untuk membiayai ekspansi, akusisisi, dan peningkatan integrasi perusahaan bertambah. Saat ini Moody's memeringkat empat perusahaan batubara Indonesia. Keempatnya adalah PT Adaro Indonesia Tbk (ADRO), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Indika Energy Tbk (INDY). Masalahnya, kenaikan beban utang ini akan mengancam perusahaan batubara itu mendapat rating negatif. Terutama karena terjadi di tengah harga batubara yang melemah. Moody's mengungkapkan hal ini dalam laporan bertajuk 'Ketahanan Perusahaan Tambang Indonesia Diuji Jika Harga Tetap Rendah' yaang terbit pada 17 Agustus 2012.