Moratelindo (MORA) Absen Bagi Dividen, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten infrastruktur telekomunikasi, PT Mora Telematika Indonesia (MORA) alias moratelindo memutuskan untuk absen bagi dividen untuk buku tahun 2023. Hal itu sudah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2023, yang digelar Kamis (13/6).

Sekretaris Perusahaan Moratelindo Henry R. Rumopa menjelaskan bahwa alasan perseroan absen membagikan dividen karena laba bersih dialokasikan untuk mendukung kepentingan ekspansi pada tahun 2024.

Sekedar mengingatkan, Moratelindo memperoleh laba bersih di tahun berjalan 2023 sebesar Rp 679,171 miliar.


"Di mana atas laba bersih tersebut disisihkan Rp 1 miliar sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai laba ditahan yang penggunaannya untuk ekspansi pengembangan jaringan telekomunikasi," kata Henry dalam paparan publik, Kamis (13/6).

Baca Juga: Moratelindo (MORA) Akan Terbitkan Sukuk Rp 750 Miliar

Adapun pada tahun ini, Moratelindo akan fokus melakukan ekspansi terhadap jaringan fiber optic backbone dan Last mile serta peningkatan kapasitas. Serta, akan melakukan ekspansi terhdap data center dan jaringan FTTH.

"Kami juga memperkuat struktur permodalan yang diusung oleh perbankan, institusi lainnya, dan investor pasar modal. Tentunya yang penting juga yaitu peningkatan kualitas SDM dan digitaliasi internal proses,” pungkasnya.

Sebagai tambahan, MORA mencetak kinerja keuangan yang lebih baik di tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. 

EBITDA MORA mengalami peningkatan dari Rp 2,19 triliun pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp 2,23 triliun pada tahun 2023, dengan EBITDA margin 47% pada tahun 2022 menjadi 52% pada tahun 2023. 

 
MORA Chart by TradingView

Laba bersih juga mengalami peningkatan dari Rp 673 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 679 miliar pada tahun 2023, dengan Net Profit margin 14% pada tahun 2022  menjadi 16% pada tahun 2023. 

MORA tetap mempertahankan status keuangan yang kuat, dengan peningkatan ekuitas, dari sebesar Rp 6,24 triliun di tahun 2022 mencapai Rp 6,92 triliun pada tahun 2023 meningkat 11% dan juga Debt to Equity Ratio (DER) yang membaik dari 139,14% pada tahun 2022 menjadi 115,18% pada tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari