KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mora Telematika Indonesia Tbk alias Moratelindo menargetkan pertumbuhan pendapatan single digit dengan kenaikan laba bersih double digit pada 2022. Penyedia infrastruktur dan jaringan telekomunikasi ini akan mengejar target lewat bisnis ritel
fiber to the home (FTTH) dan
fiber to the X (FTTX), yakni Oxygen.id Home dan Oxygen.id Enterprise. Pada tahun 2021, emiten berkode saham
MORA ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,18 triliun, naik 11% dibandingkan pendapatan tahun 2020 yang sebesar Rp 3,76 triliun. Kemudian, laba bersih MORA tercatat Rp 671 miliar, turun sedikit dari tahun 2020 yang sebesar Rp 679 miliar. Direktur Utama Moratelindo Galumbang Manek mengatakan, pihaknya akan mengembangkan wilayah baru penjualan Oxygen.id Home. Pengembangan utama dilakukan di wilayah Pulau Jawa, Sumatra, Pangkal Pinang, Pontianak, Kupang, dan Labuan Bajo. Saat ini, jangkauan pelanggan FTTH perumahan MORA mencapai lebih dari 410.000 homepass dan lebih dari 111.0000 pelanggan aktif.
Baca Juga: Mora Telematika Indonesia (MORA) Kejar Kenaikan Laba Bersih Dua Digit di Tahun 2022 Kemudian, MORA juga akan melakukan ekspansi produk Oxygen.id Enterprise dengan mengkoneksikan high rise building dan kawasan industri di kota besar. Sejauh ini, jangkauan pelanggan FTTX MORA mencapai 216 gedung dan 6.700 koneksi ke entitas swasta dan pemerintah (yang bukan merupakan penyelenggara telekomunikasi). Sampai dengan akhir tahun 2022, MORA menargetkan pelanggan aktif FTTH naik secara signifikan, begitu juga dengan FTTX. "Untuk jangka panjang, MORA menargetkan sebanyak double digit coverage homepass sebagai target pada tahun 2026," kata Galumbang saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (16/9). Demi mencapai target tersebut, MORA akan fokus pada pengembangan wilayah dengan permintaan pelanggan yang tinggi. Perluasan jangkauan jaringan FTTH dan FTTX juga akan dilakukan di wilayah yang sudah dibuka terutama di Jabodetabek, Bandung, Serang, Semarang, Bali, Medan, Jambi, Pangkal Pinang, dan Pontianak.
Baca Juga: Direktur Utama Moratelindo (MORA) Beli 150.000 Saham Moratelindo Bagi segmen FTTX, MORA akan melakukan promosi yang masif ke berbagai segmen pelanggan. MORA juga akan melakukan pendekatan ke pelanggan yang lebih intens seperti mengadakan customer gathering. Adapun untuk segmen FTTH, upaya akuisisi pelanggan dilakukan dengan pengembangan area baru, optimalisasi penambahan FAT, optimalisasi penjualan langsung, optimalisasi telesales, mini open booth, dan optimalisasi acara atau kerja sama. Selain mendorong pengembangan bisnis FTTH dan FTTX, MORA juga akan mengembangkan serta memperluas jaringan backbone, baik melalui inland cable atau submarine cable.
Baca Juga: Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) Raup Dana IPO Rp 1 Triliun "Kami juga akan melakukan pengembangan infrastruktur pasif ducting dan pole bersama di kota tier 1 dan 2 serta mengembangkan data center dan private cloud untuk pelanggan enterprise," ucap Galumbang. Strategi ini sejalan dengan fokus MORA ke depan yang akan condong mengakuisisi pelanggan enterprise dan retail/perumahan. Pasalnya, kedua jenis pelanggan ini memperlihatkan pertumbuhan yang tinggi. Sebagai informasi, profil pelanggan MORA terdiri dari beberapa segmen pelanggan, yaitu telco, wholesale, retail/perumahan, korporat/ enterprise, dan pemerintahan. Saat ini, sebagian besar pelanggan MORA adalah pihak swasta dengan kontributor terbesar berasal dari segmen telco dan retail/ enterprise. Adapun pelanggan MORA tersebar di wilayah Pulau Jawa, Sumatera, dan wilayah lainnya dimana untuk porsi terbesar adalah di Pulau Jawa. Baca Juga:
Resmi Tercatat di BEI, Saham Moratelindo (MORA) Melesat 24,75% ke Rp 494 Per Saham Menurut Galumbang, saat ini MORA telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pasif telekomunikasi kerja sama ( ducting dan pole) di wilayah kota Semarang untuk ruas jalan prioritas sepanjang 25 km dan 7 pole menara.
Targetnya, tahun ini MORA akan melanjutkan pembangunan di seluruh wilayah kota Semarang untuk total ruas sekitar 470 km dan 223 pole menara. Keseluruhan pembangunan ditargetkan selesai dalam dua tahun. MORA juga telah menjalin kerja sama dengan kota Bandung dan kota Bekasi yang saat ini dalam tahap finalisasi perjanjian kerja sama. Sementara itu, beberapa kota lainnya masih dalam tahap penjajakan seperti Palembang dan Surabaya. Tak ketinggalan, MORA dalam proses kerja sama dengan Hawaiiki NUI untuk rencana pembangunan kabel optik bawah laut sepanjang 22.000 km yang menghubungkan Indonesia, Hawaii, Amerika (California), Singapore, Australia, New Zealand. Proyek ini ditargetkan komersial pada tahun 2025. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati