JAKARTA. Penghentian sementara program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) selama Januari – Februari 2012, menyebabkan beberapa bank menunda proses pemberian pinjaman. Padahal, plafon kredit yang siap cair selama masa moratorium itu lumayan besar, mendekati Rp 1 triliun. Angka ini mengacu permohonan kredit yang sudah diajukan nasabah, namun bank belum menindaklanjuti. Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, sudah menyiapkan dana sekitar Rp 825 miliar yang siap digelontorkan. Selama masa moratorium, bank hanya memeriksa data kelengkapan nasabah. BTN merupakan kontributor terbesar di program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) ini. Jika dijumlahkan dengan alokasi di bank lain, total kredit FLPP yang siap cair selama dua bulan kemarin hampir Rp 1 triliun.
Moratorium, kredit siap cair Rp 825 miliar
JAKARTA. Penghentian sementara program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) selama Januari – Februari 2012, menyebabkan beberapa bank menunda proses pemberian pinjaman. Padahal, plafon kredit yang siap cair selama masa moratorium itu lumayan besar, mendekati Rp 1 triliun. Angka ini mengacu permohonan kredit yang sudah diajukan nasabah, namun bank belum menindaklanjuti. Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, sudah menyiapkan dana sekitar Rp 825 miliar yang siap digelontorkan. Selama masa moratorium, bank hanya memeriksa data kelengkapan nasabah. BTN merupakan kontributor terbesar di program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) ini. Jika dijumlahkan dengan alokasi di bank lain, total kredit FLPP yang siap cair selama dua bulan kemarin hampir Rp 1 triliun.