Moratorium, kredit siap cair Rp 825 miliar



JAKARTA. Penghentian sementara program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) selama Januari – Februari 2012, menyebabkan beberapa bank menunda proses pemberian pinjaman. Padahal, plafon kredit yang siap cair selama masa moratorium itu lumayan besar, mendekati Rp 1 triliun. Angka ini mengacu permohonan kredit yang sudah diajukan nasabah, namun bank belum menindaklanjuti.

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, sudah menyiapkan dana sekitar Rp 825 miliar yang siap digelontorkan. Selama masa moratorium, bank hanya memeriksa data kelengkapan nasabah.

BTN merupakan kontributor terbesar di program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) ini. Jika dijumlahkan dengan alokasi di bank lain, total kredit FLPP yang siap cair selama dua bulan kemarin hampir Rp 1 triliun.


Irman A Zahirudin, Direktur Konsumen BTN mengatakan, pihaknya siap mengucurkan lagi kredit FLPP. Ini menyusul ditandatanganinya perjanjian kerjasama operasional (PKO) antara pemerintah dengan empat bank BUMN pekan lalu.

Namun, pinjaman yang akan disalurkan itu, tidak sebesar alokasi sebelumnya. Penyebabnya, ada perubahan tipe rumah yang boleh dibiayai dengan skema FLPP. PKO menyebutkan, program FLPP hanya untuk rumah maksimal tipe 36. Di luar itu bank tidak akan melayani. "Dari nilai kredit tersebut, ada debitur yang meminta tipe rumah 70, mereka tidak dapat menerima FLPP," tutur Irman, Selasa (28/2).

BTN akan menawarkan produk lain untuk masyarakat yang sudah terlanjur mengajukan FLPP, tapi tipe rumahnya tidak sesuai. Bunganya tetap bersaing, yakni sebesar 8,5% fixed rate selama dua tahun.

Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN menambahkan, beberapa isi PKO yang sudah mendapat pertejuan bank-bank pelaksana dengan Kemenpera adalah tipe rumah 36 dan bunga 7,25%, berjangka waktu 15 tahun. Selain itu, porsi pendanaan masing-masing 50%.

Harapan bank agar porsi pemerintah lebih besar, lagi tidak terkabul karena keterbatasan anggaran Kemenpera. "Mulai Senin 5 Maret 2012, kami mulai merealisasikan kredit tersebut," ucap Iqbal.

Bank spesialis kredit properti ini akan membidik realisasi FLPP mencapai Rp 6,8 triliun sampai akhir tahun 2012. Sementara itu, realisasi kredit konsumer khusus sektor perumahan BTN sampai Desember 2011 mencapai Rp 11,913 triliun.

Kredit tersebut terdiri dari KPR bersubsidi sebesar Rp 4,866 triliun, KPR non-subsidi sebesar Rp 5,527 triliun dan non KPR Rp 1,519 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie