Moratorium tetap untungkan pengusaha sawit



Jakarta. Pemerintah meyakini industri kelapa sawit akan terus berkembang, meskipun ada moratorium lahan ataupun izin baru. Pasalnya, pemerintah sudah menargetkan penggunaan biodiesel yang cukup besar untuk memfasilitasi pelaku industri sawit.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan bahwa akan ada moratorium (pemberhentian sementara) penerbitan izin baru untuk pembukaan lahan kelapa sawit dan tambang. Ini bukan kali yang pertama.

Moratorium serupa pun juga pernah dikeluarkan ketika era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 10/2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut pada 19 Mei 2011 lalu. Kemudian, Presiden Jokowi juga pernah menerbitkan Inpres serupa pada 13 Mei 2015 lalu (Inpres No. 8/2015).


Selain alasan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan, luas lahan kelapa sawit di Indonesia dinilai sudah cukup luas untuk memenuhi kebutuhan produksi sawit. “ Lahan kita sudah cukup luas sekitar 11,4 juta hektar sawit” kata Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir kepada Kontan (28/4).

Dengan lahan itu, pemerintah sudah mematok target penggunaan biodiesel tahun 2020 produksi sawit mencapai 40 juta ton lebih. Target harus dipenuhi, meski tidak ada lahan baru.

Oleh karena itu, pemerintah meyakini, moratorium izin dan lahan sawit akan mendorong pengusaha meningkatkan produktivitas. “Optimalkan dulu produktivitas, pemerintah sekarang ingin fokus terhadap replanting atau tanam ulang” katanya.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Asmar Arsyad justru mempertanyakan sikap pemerintah. Menurutnya, alasan Presiden Jokowi untuk mengadakan moratorium lagi, tidak memiliki dasar yang cukup.

Asmar mengatakan, jika nantinya ada moratorium sawit, tidak menutup kemungkinan produksi kelapa sawit akan kalah dengan minyak nabati lain seperti kacang kedelai, bunga matahari dan lainnya. “Kelapa sawit ini memegang peranan penting, bisa jadi sawit menjadi terpuruk” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto