JAKARTA. PT Morgan Stanley Asia Indonesia mengembangkan sayapnya di Indonesia. Rencananya, Morgan Stanley bakal menangani penawaran umum perdana saham (initial public offering) tiga perusahaan domestik, tahun depan. "Ada beberapa perusahaan yang masih dalam pipeline. Mungkin sekitar dua hingga tiga perusahaan yang akan IPO tahun depan," ujar Presiden Direktur PT Morgan Stanley Asia Indonesia Andy Purwohardono, Jakarta Jumat (18/11). Total nilai IPO yang akan dilakukan oleh ketiga perusahaan tersebut sekitar US$ 600 juta. Namun, Andy enggan membeberkan nama perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut. Chief Executive Officer Morgan Stanley, James Gorman memperkirakan pasar modal Indonesia akan semakin ramai seiring dengan meningkatnya produk domestik bruto nominal Indonesia menjadi dua kali lipat atau setara dengan US$ 1,4 triliun pada tahun 2015. Indonesia juga dinilai akan kebal terhadap dampak krisis utang Eropa dan Amerika Serikat. "Indonesia memiliki banyak permintaan domestik. Selain itu juga memiliki banyak komoditas, pertanian dan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh Jepang, Korea, China dan global. Sehingga tidak akan terlalu berdampak," tutur dia Diperkirakan, sektor sumber daya alam dan komoditas akan stabil tahun depan. Sebab, permintaan komoditas seperti batubara masih akan berlanjut dari China, Jepang, dan Korea. "Nilai ekspor Indonesia ke AS, tentu ke Asia akan tetap tinggi," ujar dia. Morgan Stanley telah aktif di Indonesia sejak 1990. Pada 2008, PT Morgan Stanley Asia Indonesia mendapatkan lisensi sekuritas dari Bapepam-LK sehingga dapat memasarkan investasi perbankan dalam negeri dan layanan penjaminan atau underwriting. Sebelumnya, Morgan Stanley ikut menangani IPO Borneo Lumbung Energy and Metal US$570 juta, right issue BNI US$1,2 miliar, dan IPO Adaro US$1,3 miliar. Morgan Stanley juga ikut memberikan saran pada proses investasi Latinusa oleh Nippon Steel pada 2009. Penjualan Affinity Group pada Spice i2i pada Januari 2011 dan penjualan saham MNC ke Saban Capital pada Oktober 2011.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Morgan Stanley akan tangani tiga IPO
JAKARTA. PT Morgan Stanley Asia Indonesia mengembangkan sayapnya di Indonesia. Rencananya, Morgan Stanley bakal menangani penawaran umum perdana saham (initial public offering) tiga perusahaan domestik, tahun depan. "Ada beberapa perusahaan yang masih dalam pipeline. Mungkin sekitar dua hingga tiga perusahaan yang akan IPO tahun depan," ujar Presiden Direktur PT Morgan Stanley Asia Indonesia Andy Purwohardono, Jakarta Jumat (18/11). Total nilai IPO yang akan dilakukan oleh ketiga perusahaan tersebut sekitar US$ 600 juta. Namun, Andy enggan membeberkan nama perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut. Chief Executive Officer Morgan Stanley, James Gorman memperkirakan pasar modal Indonesia akan semakin ramai seiring dengan meningkatnya produk domestik bruto nominal Indonesia menjadi dua kali lipat atau setara dengan US$ 1,4 triliun pada tahun 2015. Indonesia juga dinilai akan kebal terhadap dampak krisis utang Eropa dan Amerika Serikat. "Indonesia memiliki banyak permintaan domestik. Selain itu juga memiliki banyak komoditas, pertanian dan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh Jepang, Korea, China dan global. Sehingga tidak akan terlalu berdampak," tutur dia Diperkirakan, sektor sumber daya alam dan komoditas akan stabil tahun depan. Sebab, permintaan komoditas seperti batubara masih akan berlanjut dari China, Jepang, dan Korea. "Nilai ekspor Indonesia ke AS, tentu ke Asia akan tetap tinggi," ujar dia. Morgan Stanley telah aktif di Indonesia sejak 1990. Pada 2008, PT Morgan Stanley Asia Indonesia mendapatkan lisensi sekuritas dari Bapepam-LK sehingga dapat memasarkan investasi perbankan dalam negeri dan layanan penjaminan atau underwriting. Sebelumnya, Morgan Stanley ikut menangani IPO Borneo Lumbung Energy and Metal US$570 juta, right issue BNI US$1,2 miliar, dan IPO Adaro US$1,3 miliar. Morgan Stanley juga ikut memberikan saran pada proses investasi Latinusa oleh Nippon Steel pada 2009. Penjualan Affinity Group pada Spice i2i pada Januari 2011 dan penjualan saham MNC ke Saban Capital pada Oktober 2011.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News