KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Morgan Stanley dan HSBC memangkas puluhan pekerja investment banking di Asia Pasifik pada minggu ini. Melansir
Reuters, Rabu (17/4), beberapa sumber menyebut hal itu dilakukan karena melemahnya aktivitas transaksi dan pasar yang lesu di China dan Hong Kong sehingga membebani prospek bisnis mereka. Morgan Stanley memangkas sedikitnya 50 pekerja investment banking di kawasan Asia Pasifik mulai minggu ini atau sekitar 13% dari 400 tenaga kerja investment banking di Asia yang dimiliki oleh bank Wall Street tersebut.
Baca Juga: UBS Setuju Bayar Denda US$ 1,4 Miliar atas Kasus Sekuritas Berbasis Hipotek di AS Sumber lain menyebut Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di unit bisnis investment banking HSBC diperkirakan akan menyebabkan kepergian sekitar 30 orang di wilayah tersebut. Morgan Stanley menolak berkomentar mengenai pemutusan hubungan kerja dan HSBC juga tak menanggapi pertanyaan
Reuters tersebut. Pemangkasan itu merupakan salah satu yang terbesar pada tim banking investment dari kedua bank tersebut yang berfokus pada China. Tindakan itu mengikuti langkah-langkah serupa oleh bank-bank lain yang terdampak oleh penurunan aktivitas di China di tengah ekonomi yang melambat. Pada bulan Januari 2024, Bank of America memberhentikan sekitar 20 bankir di wilayah Asia, menyusul perampingan bank investasi yang dilakukan oleh UBS, Citigroup, dan perusahaan-perusahaan lainnya.
Baca Juga: Perbankan Besar Prediksi Ekonomi AS Masuk Resesi Tahun Ini Sebelumnya dikabarkan Citigroup memangkas karyawannya secara besar-besaran. Adapun jumlah karyawan di Citi berkurang 2.000 orang setelah pemberi pinjaman terbesar ketiga di AS itu menyelesaikan reorganisasi besar-besaran yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi lapisan manajemen. Jumlah karyawan di Bank of America, Wells Fargo, dan PNC Financial juga turun sekitar 2.000 orang dalam tiga bulan terakhir jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Disebutkan bank-bank berada di bawah tekanan untuk mengendalikan biaya karena prospek ekonomi yang tidak menentu. Adapun para investor masih mengharapkan Federal Reserve atau The Fed untuk mengendalikan inflasi dan menghindari perlambatan ekonomi yang besar, ekspektasi masih berubah mengenai potensi penurunan suku bunga di akhir tahun ini.
Baca Juga: Goldman Sachs PHK 3.000 Karyawan, Ada Apa? Pengurangan karyawan Citi merupakan bagian dari total 7.000 pemutusan hubungan kerja yang akan dilaporkan pada laporan keuangan triwulanan mendatang. PHK tersebut merupakan bagian dari tujuan yang lebih luas untuk mengurangi jumlah karyawan Citi sebanyak 20.000 orang dalam dua tahun ke depan. Para eksekutif industri mengakui adanya tantangan dalam menavigasi lingkungan suku bunga yang terus berubah. Para analis mengatakan bahwa biaya pendanaan yang lebih tinggi, penurunan margin bunga bersih, dan hasil perdagangan yang tidak merata, cenderung membuat bank-bank tetap berhati-hati. CEO Bank of America Brian Moynihan mengatakan kepada para analis bahwa jumlah karyawan akan turun sepanjang tahun ini. Dia bilang jumlah karyawan Bank of America telah turun lebih dari 4.700 orang dari kuartal pertama tahun 2023. (*)
Editor: Noverius Laoli