Morgan Stanley gunting estimasi pertumbuhan ekonomi global dan beberapa negara



TOKYO. Morgan Stanley MUFG Securities Co. memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2011 menjadi 3,9% dari sebelumnya 4,2%. Riset Morgan Stanley juga menggunting estimasi pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi 3,8% dari sebelumnya 4,5%.

"Pertimbangannya adalah Amerika Serikat (AS) dan kawasan Uni Eropa yang semakin dekat dengan resesi," kata analis Morgan Stanley.

Beban utang negara maju tersebut membuat pasar dunia ikut terhuyung-huyung. Dana senilai triliunan dollar AS hengkang dari pasar saham global. Di saat yang sama, Jerman yang menjadi salah satu negara tumpuan di wilayah Eropa tak mampu memikul krisis keuangan di wilayah ini. Imbasnya keyakinan investor menciut.


Kondisi ini memaksa Morgan Stanley memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi kawasan 10 negara ini menjadi 1,5% tahun ini turun dari perkiraan awal yaitu 1,9%. Tahun depan, pertumbuhan ekonomi kawasan ini hanya akan sebesar 2,4%.

"Pertumbuhan aset kedua wilayah ini berjalan sangat lemah dan terkesan lembek. Hal ini diperparah oleh kebijakan fiskal Eropa dan AS yang semakin ketat," ujar analis.

Prospek beberapa negara juga dipangkas, salah satunya adalah China. Ekonomi negara tirai bambu ini hanya akan tumbuh sebanyak 8,7% tahun ini. Lebih rendah dari perkiraan awal yaitu 9%. "Hong Kong bakal mengalami resesi meskipun sangat dangkal. Kontraksi akan terjadi pada kuartal tiga 2011," jelas Morgan Stanley.

Negara lain yang juga terimbas oleh melambatnya perekonomian global adalah Jepang. Lembaga ini memotong estimasi pertumbuhan ekonomi Jepang menjadi 1,3% dari sebelumnya 2,9%. Berdasarkan laporan yang dirilis hari ini, prospek ekonomi Jepang bakal lebih lambat dari perkiraan, terimbas oleh memburuknya perekonomian dunia dan terus menguatnya nilai tukar yen.

Editor: