Morgan Stanley: Harga saham Apple bisa lompat 50%



NEW YORK. Dalam risetnya, Morgan Stanley menulis, kuartal ini sepertinya akan menjadi kuartal hebat bagi Apple. Pasalnya, tingkat permintaan iPhone dan jam tangan merek ini sangat mengesankan.

Analis Morgan Stanley Katy Huberty bahkan menaikkan estimasinya untuk penjualan iPhone pada kuartal Juni menjadi 50 juta unit dari sebelumnya 46 juta unit. Dia juga meningkatkan prediksi fiskal 2015 dan 2016 sebesar 5% dan 7%.

Huberty menjelaskan, kenaikan permintaan pada kuartal saat ini terkerek oleh China dan pasar emerging lainnya.


Sementara itu, perputaran iPhone selanjutnya juga tampak sama hebatnya. "Hal ini tampak pada hasil survei yang mengindikasikan kuatnya permintaan dari pengguna setia iPhone, di mana separuh dari mereka diprediksi akan meng-upgrade perangkat mereka di tahun 2016," papar Morgan Stanley.

Bukan hanya iPhone saja yang mengesankan.

Morgan Stanley melaporkan, bahwa di AS, permintaan Apple Watch melonjak hingga 60% sejak Maret lalu. Jumlah permintaan jam tangan Apple ini mencapai 50 juta unit. Huberty memprediksi, penjualan jam tangan Apple bisa mencapai 36 juta unit pada 12 bulan pertama sejak produk ini diluncurkan. Ramalan ini lebih tinggi ketimbang estimasi sebelumnya yang mencapai 30 juta unit.

Tak pelak, Morgan Stanley juga mengerek prediksi pendapatan Apple, di mana mereka mengerek prediksi pendapatan 2015 dan 2016 sebesar 4% dan 8%. Meski demikian, Huberty melihat adanya penurunan margin pada Apple, target harganya untuk saham ini masih tetap yakni US$ 166.

Namun, dia menilai, ada skenario yang bisa membuat saham Apple terbang lebih tinggi.

Dalam kasus bullish, saham Apple dapat mendaki ke level US$ 195 karena pendapatan Apple masih tetap tinggi dan pendapatan per saham sejalan dengan kuatnya permintaan. Prediksi tersebut 50% lebih tinggi dari harga pembukaan pasar Kamis (21/5) di mana saham Apple berada di level US$ 130.

Target bullish Morgan Stanley sebelumnya adalah US$ 190.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie